Hubungi Kami"... jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, ..." (Rm. 14:8)

5 MAKNA KEMERDEKAAN ROHANI SEJATI, PENTING DIKETAHUI…

Makna kemerdekaan rohani sejatiFokus Hidup“Kristus telah memerdekakan kita. Benarkah? Seperti apa kemerdekaan rohani yang sejati itu? Apa sajakah makna kemerdekaan rohani? Simak artikel yang berjudul 5 MAKNA KEMERDEKAAN ROHANI SEJATI, PENTING DIKETAHUI… ini.”

 

Percaya kepada Kristus merupakan anugerah terbesar bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya. Sebab, selain beroleh penyertaan Tuhan di bumi, juga beroleh kehidupan kekal. Tentu saja penyertaan yang dimaksud adalah Roh Kudus akan membimbing kita sampai kepada kedewasaan rohani dan serupa dengan Kristus.

Memang ketika seseorang menjadi percaya kepada Tuhan Yesus, tidak langsung mengalami kemerdekaan rohani, sebab ada proses dan tahap pada pengenalan Kristus. Dan seseorang yang percaya, berangsur-angsur akan mengalami pertumbuhan dan kemerdekaan rohani yang sejati.

Baca juga: 12 AYAT ALKITAB TENTANG KEMERDEKAAN ROHANI

Maksud kemerdekaan rohani pada judul ini adalah seseorang yang percaya kepada Kristus dengan kesungguhan hati, pada klimaksnya akan mengalami atau hidup merdeka di dalam Kristus.

Oleh sebab itu, penulis akan menjelaskan maksud atau makna dari kemerdekaan rohani atau mengalami hidup yang “merdeka di dalam Kristus”. Sebelumnya telah di-publish artikel berjudul 7 Dampak Hidup Merdeka dalam Kristus.

Seperti apa makna dari kemerdekaan rohani atau makna hidup merdeka di dalam Kristus? Berikut ini adalah penjelasan terperinci mengenai 5 Makna kemerdekaan Rohani Orang Percaya, yang penting untuk diketahui, sehingga kita mengalami kemerdekaan rohani sejati.

 

 

1. Makna Kemerdekaan Rohani ialah Bebas dari Keterikatan Dosa

Makna kemerdekaan rohani yang pertama ialah seseorang bebas dari keterikatan dosa yang selama ini mengikat dan membawa kepada kebinasaan kekal.

Pada dasarnya manusia telah jatuh ke dalam dosa dan hidup di bawah kuasa dosa. Tidak ada kelepasan dan pembebasan dari seseorang untuk terlepas dari keterikatan dosa yang mengikat dan menuju kebinasaan kekal. Bahkan dengan perbuatan baik pun, tidak akan mampu membayar atau menebus dosanya.

Baca juga: ALASAN MANUSIA SALING BERSAING, PENTING DISIMAK …

Bagaimana bisa perbuatan baik dapat menolong seseorang, sebab meski seseorang berusaha melakukan perbuatan baik, ia tak bisa menutupi perbuatan dosanya. Secara hitung-hitungan, misal seseorang telah menyadari bahwa ia berdosa dan ingin menutupi dosa. Berapa banyak perbuatan baik yang harus ia lakukan setiap hari sehingga bisa terbayarkan?

Tentu tidak akan bisa! Belum lagi dihitung dosa masa lalu yang belum dibereskan ditambah dengan perbuatan dosa yang dilakukan setiap hari setelah menyadari keberdosaan, tidak akan bisa melepaskan dia dari hutang dosa.

Sekalipun seseorang begitu kuat berkomitmen untuk membayar hutang dosanya, pastilah akan gagal meski ia meningkatkan perbuatan baiknya. Apakah dengan alasan Tuhan mengampuni lantas dosa seseorang clear?

Tidak, Tuhan punya tatanan dan integritas yang tidak bisa dilanggar oleh Diri-Nya sendiri. Dan kuncinya, Ia harus turun tangan menyelesaikannya. Untuk menjelaskan hal ini pembaca bisa melihat dalam tulisan 7 alasan Tuhan Yesus harus mati bagi Dunia.

Tulisan ini menjelaskan mengapa Tuhan Yesus harus mati dan harus membayar dosa manusia. Salah satu penjelasan Yesus harus mati bagi dunia adalah karena tidak ada yang bisa mengembalikan gambar diri manusia kepada rancangan semula. Secara detil penjelasannya, kliklah tautan di atas.

Kata dosa dalam Alkitab Perjanjian Baru, yakni “hamartia” adalah paling sering atau banyak digunakan (296 kali). Kata hamartia ini artinya “meleset” atau “tidak kena sasaran”. Kata ini diibaratkan suatu target dalam memanah atau menembak, yakni anak panah yang dilepaskan, tidak mengena pada target yang seharusnya, meleset.

Berdasarkan pengertian ini, dosa sebenarnya tidak harus melakukan kejahatan, tetapi juga tidak tepat sasaran. Atau seseorang yang tidak melakukan kehendak Tuhan dengan tepat dan benar sesuai dengan kehendak-Nya, berarti adalah dosa.

Manusia pertama yang jatuh ke dalam dosa, tidaklah melakukan kejahatan yang dahsyat atau mengkudeta “kepemimpinan Allah” di Taman Eden sebagai Sang Pencipta. Mereka hanya memakan “buah terlarang”. Dan inilah mindset dosa, yakni mereka melanggar perintah atau kehendak Tuhan, yakni jangan memakan buah terlarang tersebut (Kej. 3:1-5).

Good news bagi manusia di bumi adalah Tuhan yang adalah Allah rela mengosongkan diri-Nya (kenosis) dan menjadi manusia. Dialah Yesus Tuhan, Anak Allah, dan Raja yang kekal.

Hal ini disebutkan dalam Filipi 2:5-8, bahwa “… Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.

Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib….”

Melalui pengorbanan Kristus manusia terbebas dari hukuman kekal dan keterikatan dosa.

Sebab Yohanes 8:31-34 menyebutkan, Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” … Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka.”  

Kata merdeka dalam Bahasa Yunani adalah ἐλεύθερος (eleutheros). Bible Works menjelaskan, kata ini mengandung pengertian 1) freeborn 1a) in a civil sense, one who is not a slave 1b) of one who ceases to be a slave, freed, manumitted 2) free, exempt, unrestrained, not bound by an obligation 3) in an ethical sense: free from the yoke of the Mosaic Law.

Artinya: 1) freeborn 1a) dalam pengertian sipil, orang yang bukan budak 1b) dari orang yang berhenti menjadi budak, dibebaskan, dibebaskan 2) bebas, bebas, tidak terkendali, tidak terikat oleh kewajiban 3) dalam arti etis: bebas dari kuk Hukum Musa.

Baca juga: MENGALAMI PEMELIHARAAN TUHAN (PROVIDENSIA)

BIS menerjemahkan nats ini, Karena itulah, kalau Anak membebaskan kalian, kalian sungguh-sungguh bebas.

Jadi, arti benar-benar merdeka berarti “bebas” dari keterikatan dosa. Di mana dahulu kita yang belum percaya menjadi hamba dosa, kini oleh Kristus, kita menjadi bebas dari dosa dan menjadi “hamba kebenaran”.

Namun bukan berarti karena kita sudah dilepaskan dari keterikatan dan hukuman dosa lantas kita bebas untuk hidup dalam dosa (Gal. 5:13). Sebaliknya, kita harus berjuang melawan dosa dan menjadi “serupa dengan Kristus”.

Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.” (Ibr. 12:1)

Baca selanjutnya: Klik NEXT di bawah ini, atau klik DI SINI untuk melanjutkan ke isi artikel berikutnya.

Tanggapan Anda:

error: