Hubungi Kami"... jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, ..." (Rm. 14:8)

7 alasan Orang Kristen harus Merayakan Natal

Orang Kristen harus Merayakan Natal
Via img: tribunnews.com

Berbicara tentang Natal, biasanya berbicara tentang kemeriahan. Natal sering dihubungkan dengan kemeriahan dan pesta pora. Sebab, tidak hanya orang Kristen merayakannya, sebagian besar belahan dunia, turut menyambut dan memeriahkan Natal.

Terlihat di banyak tempat umum, terpajang berbagai asesoris Natal. Namun, merayakan Natal tanpa makna.

Hal ini, juga menulari banyak orang Kristen. Mereka hanya ikut memeriahkan, tanpa menyadari bahwa sebetulnya hati dan seluruh hidup inilah yang harus kita persembahkan kepada Tuhan, yang terlebih dahulu memberikan nyawa-Nya.

Sayangnya, makna Natal telah bergeser kepada mitos dan kisah-kisah lainnya yang tidak berdasarkan Alkitab. Dan itu yang banyak dipercayai.

Peristiwa Natal bukanlah cerita dongeng atau isapan jempol semata. Meski ada banyak sanggahan yang dibuat, tetapi takkan bisa mengaburkan fakta Alkitab.

Kisah kelahiran Kristus adalah riil dan nyata. Apa yang dituliskan Alkitab mengenai kelahiran Kristus, tidak bisa dibantahkan dan orang-orang yang sungguh-sungguh Tuhan, akan merasakan hadirat-Nya dan hidup berkenan di hadapan-Nya.

Perlukah orang Kristen merayakan Natal? Tentu Natal adalah peristiwa penting, yang menjadi satu kesatuan dengan kematian dan kebangkitan-Nya.

Meski satu kesatuan, namun seharusnya ekspresi merayakannya pun berbeda.

Merayakan Natal itu, ekspresi haruslah penuh sukacita dan boleh juga dengan kemeriahan, tapi tanpa pesta pora dan kesenangan-kesenangan duniawi.

Merayakan kematian, tentu ekspresi juga berbeda. Yakni dengan sendu dan memaknai kematian-Nya dengan dalam, bahwa betapa beratnya penderitaan Kristus menuju Salib.

Sedangkan merayakan kebangkitan-Nya, ekspresinya tentu dengan sukacita meresapi bahwa keselamatan sempurna terjadi. Di mana orang yang percaya dan sungguh-sungguh hidup berkenan, beroleh keselamatan.

Perlukah orang Kristen merayakan Natal? Tidak hanya perlu, orang Kristen harus merayakan Natal. Mengapa? Berikut penjelasan, 7 alasan orang Kristen harus merayakan Natal.

(Simak juga Artikel dengan judul yang sama: 10 Alasan Mengapa Orang Kristen Merayakan Natal)

1. Karena Natal berita dari Sorga

Alasan pertama orang Kristen harus merayakan Natal karena Natal merupakan berita dari Sorga.

Untuk mengurai mengapa Kristus harus lahir ke dunia tentu perlu memahami Alkitab PL secara lengkap. (telah dibahas dalam artikel berjudul: ­­­7 Alasan Tuhan Yesus Kristus Harus Lahir ke Dunia)

Pembelajaran dari Kitab Kejadian hingga Maleakhi, akan menemukan sejarah atau historika kenapa Kristus harus lahir, mati, dan bangkit.

Natal adalah berita dari Sorga, sebab sejak awal manusia jatuh ke dalam dosa, Tuhan telah menubuatkan dalam Kejadian 3:15.

Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.”

Tidak sampai di situ, para Nabi pun dipakai Tuhan untuk menubuatkan kelahiran Kristus.

Baca juga:

Hingga waktunya tiba Tuhan Yesus Kristus lahir, malaikat pun memberitakan kabar sukacita ini kepada Yusuf dan Maria.

Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.”

Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu.

Kata malaikat itu kepadanya: “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah.

Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.

Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya,

dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.” (Luk. 1:28-33)

Keterlibatan langsung Nabi dan Malaikat dalam pemberitaan Natal, jelas menunjukkan Natal adalah berita dari Sorga.

Oleh karena itu, orang Kristen harus merayakan Natal, memperingati kelahiran-Nya, sebab Natal bukan berita biasa atau isapan jempol belaka, melainkan berita dari sorga.

Sebagaimana para malaikat, para gembala, dan orang Majus bersukacita menyambut kelahiran-Nya, kita pun seharusnya bersukacita dan mempersembahkan yang terbaik untuk Tuhan, yakni seluruh hidup kita bagi Dia.

2. Orang Kristen harus merayakan Natal karena Natal adalah berita sukacita

Alasan kedua orang Kristen harus merayakan Natal karena Natal merupakan berita sukacita.

Kemeriahan Natal telah ada sewaktu peristiwa Kristus lahir 2000 tahun lalu. Di mana kemeriahannya?

Dalam Lukas 2:10-14 menyebutkan:

Lalu kata malaikat itu kepada mereka: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa:

Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.

Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan.”

Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya:

“Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.”

Bala tentara Malaikat Tuhan bersukacita dan memuji Tuhan, menyambut kelahiran Kristus.

Gembala-gembala begitu bahagia dan langsung mendatangi bayi Yesus.

Para Majus dengan sukacita menyambut kelahiran Ktistus walau harus menempuh perjalanan jauh.

Bahkan berita Natal, gempar di Yerusalem dan Herodes berniat membunuh bayi Yesus.

Berita sukacita ini, tentu juga di alami oleh Maria dan Yusuf. Meski betapa susahnya berjalan dan mencari penginapan, sayangnya hanya mendapat tempat di kandang domba. Akan tetapi, melihat penyambutan yang luar biasa akan kelahiran Kristus, hati mereka pun terhibur dengan penuh sukacita.

Merayakan Natal dengan kemeriahan tidaklah salah, asal jangan dengan pesta pora dan tradisi yang tidak berdasarkan Alkitab. Atau dengan cara-cara orang-orang yang belum mengenal Tuhan.

Gereja perlu merayakan Natal dengan kemeriahan? Boleh-boleh saja, asal penuh makna dan tujuan memberkati atau menjadi berkat bagi pertumbuhan iman jemaat.

Misal, daripada gereja membayar artis mahal untuk perayaan Natal, lebih baik berbagi kepada mereka yang membutuhkan.

Natal bukan bicara tentang pesta pora dan kemeriahan, melainkan tentang bagaimana mempersembahkan yang terbaik untuk Sang Raja Tuhan Yesus Kristus.

Dan persembahan yang terbaik adalah seluruh hidup kita (Rm. 12:1-2).

3. Karena Natal adalah Berita Kasih dari Tuhan

Alasan ketiga orang Kristen harus merayakan Natal karena Natal merupakan berita kasih dari Tuhan.

Kejatuhan manusia di dalam dosa merupakan kegagalan manusia untuk menjadi wakil-Nya Tuhan di dunia yang Ia ciptakan semula, yakni Taman Eden.

Bisa saja saat itu Tuhan membinasakan manusia dan menciptakan mahkluk lain yang lebih istimewa dari manusia. Tetapi, mengapa Dia tidak melakukan itu.

Jawabannya adalah karena Tuhan mengasihi manusia dan tidak menghendaki semua orang binasa.

Sejak semula pula, Tuhan merancangkan keselamatan bagi manusia dan klimaksnya adalah Kristus lahir.

Adalah anugerah besar atau pemberian terbesar dari Bapa untuk manusia di sepanjang sejarah di dunia. Oleh kasih Bapalah, Kristus lahir ke dunia.

Dalam Yohanes 3: 16 menyebutkan:

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Orang Kristen patut bersukacita dan merayakan Natal, karena kasih Bapa yang besar dan tak ternilai.

Sehingga melalui kelahiran, kematian, dan kebangkitan-Nya, manusia mendapat kesempatan kembali ke rancangan semula, berkodrat ilahi, dan mendapat bagian dalam kekekalan.

Perlukah orang Kristen merayakan Natal? Ya, agar semua orang Kristen, terus mengingat betapa besar kasih Tuhan, memaknainya dengan benar, dan menghargai kasih Bapa, dengan hidup berkenan kepada-Nya.

One Comment

Tanggapan Anda:

error: