7 DAMPAK HIDUP MERDEKA DALAM KRISTUS
|
Fokus Hidup – Apa itu merdeka di dalam Kristus? Seperti apa mengalami kemerdekaan di dalam Kristus? Dan bagaimana caranya? Simak artikel berjudul 7 DAMPAK HIDUP MERDEKA DALAM KRISTUS ini.
Kehidupan kekristenan bukanlah seperti roda yang berputar tanpa arah tujuan dan hanya menunggu nasib di penghujung saja. Melainkan seperti halnya bola yang dimainkan oleh pesepak bola dalam laga pertandingan. Yakni, akan berputar dan terus bergerak sampai akhirnya dapat membobol gawang lawan.
Seseorang yang telah menjadi percaya kepada Kristus akan terus bergerak menuju sasaran yang Tuhan kehendaki dalam hidupnya. Klimaksnya ia tunduk dan taat kepada pimpinan Tuhan dalam hidupnya.
Baca juga: 7 JENIS BAPTISAN KRISTEN YANG PERLU DIKETAHUI …
Moto hidupnya, tentu seperti apa yang dikatakan oleh Paulus dalam Roma14:8, “Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan.…”
Mengapa? Karena Kristus telah memberikan hidup-Nya bagi kita di kayu salib dan menyediakan tempat istimewa di kekekalan. Bahkan kita berkesempatan duduk memerintah bersama Kristus di Kerajaan Kekal-Nya.
Sayangnya, ada banyak orang Kristen yang tidak mengalami “kehidupan baru” di dalam Kristus karena mereka membiarkan dirinya diperbudak oleh perkara-perkara duniawi dan dosa.
Padahal, apabila seseorang serius dalam mengikut Tuhan, maka ia akan merasakan bahwa hidupnya mengalami hidup yang “merdeka di dalam Kristus”. Dan pasti akan ada dampak yang jelas, yang diperlihatkan kepada dunia.
Seperti apa dampak hidup merdeka di dalam Kristus. Berikut ini akan dijelaskan bahwa ada 7 dampak apabila seseorang mengalami kemerdekaan rohani atau hidup merdeka di dalam Kristus.
1. Dampak Hidup Merdeka dalam Kristus ialah Mengalami Perubahan Paradigma
Dampak pertama yang akan dialami seseorang apabila ia sungguh-sungguh mengikut Tuhan sehingga mengalami hidup yang merdeka di dalam Kristus adalah ia akan mengalami perubahan paradigma yang selaras dengan paradigma Alkitab.
Berbicara tentang paradigma yang berubah menjadi selaras dengan Alkitab, berarti berbicara tentang pola pikir yang diubahkan menjadi pola pikir alkitabiah.
Apa itu paradigma? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ialah 1) daftar semua bentukan dari sebuah kata yang memperlihatkan konjugasi dan deklinasi kata tsb; 2) model dalam teori ilmu pengetahuan; 3) kerangka berpikir.
Baca juga: 7 MAKNA PENCURAHAN ROH KUDUS BAGI ORANG PERCAYA
Arti lain dari paradigma adalah kerangka pikiran, pola pikir, sudut pandang, atau cara berpikir seseorang yang dapat mempengaruhi pikiran dan perbuatannya. Perubahan hidup dalam pemikiran, prinsip, pertobatan, dan pelayanan merupakan hasil dari paradigma.
Konsep dunia, pada umumnya bertentangan dengan Alkitab. Tidak hanya berbagai kepercayaan di dunia ini yang berbeda, bahkan dari ilmu pengetahuan, flisafat, moral, hingga prinsip hidup pun berbeda.
Dan apabila kita seriusi membedah perbedaannya, maka kita akan menemukan bahwa perbedaan alkitab dengan konsep dunia begitu jauh, seperti halnya langit dan bumi.
Jangankan dalam hal mengelola keuangan (salah satunya contoh: adalah hemat pangkal kaya, tetapi menurut Alkitab memberi akan diberi), dalam hal keselamatan dan konsep iman atau teologi pun berbeda.
Jelaslah, paradigma Alkitab dan paradigma dunia sangatlah jauh berbeda. Karena itu, bila tanpa ada perubahan paradigma, akan sulit seseorang memercayai dan mengalami pertumbuhan iman.
Sebelum seseorang melepaskan paradigmanya yang tidak selaras dengan Alkitab, maka akan sulit baginya untuk menerima kebenaran Alkitab. Bahkan, tidak akan pernah mengalami hidup merdeka di dalam Kristus. Sebaliknya, seseorang yang hidup merdeka di dalam Kristus, maka ia akan mengalami perubahan paradigma.
Jadi, orang yang belum mengalami perubahan paradigma, ia tidak akan hidup merdeka di dalam Kristus. Pemikirannya dengan konsep kepercayaan yang lama akan sulit membuat imannya bertumbuh.
Baca juga: Paradigma Alkitabiah; Awal dari Pembaharuan Iman
Bagaimana agar mengalami perubahan paradigma? Janganlah kita membangun kebenaran sendiri dan menganggap pandangan kita lebih benar dari Alkitab. Sebaliknya, kita harus terus belajar Alkitab agar lama kelamaan paradigma kita selaras dengan Alkitab.
Dalam Roma 12:1 menyebutkan, “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.”
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Kata berubahlah oleh pembaharuan budimu dalam Bahasa Yunani ialah μεταμορφοῦσθε τῇ ἀνακαινώσει τοῦ νοὸς (metamorphousthe te anakainosei tou naos), KJV menerjemahkan be ye transformed by the renewing of your mind. BIS menerjemahkan, “Biarkan Allah membuat pribadimu menjadi baru, supaya kalian berubah.”
Seseorang yang mengalami hidup merdeka di dalam Kristus, hidupnya akan mengalami transformasi dalam pembaharuan pikiran. Hal ini, akan terjadi di dalam diri seseorang yang percaya kepada Tuhan, apabila ia sungguh-aungguh membiarkan Tuhan mengubah hidupnya. Tentunya perubahan ini terjadi ketika seseorang mau belajar Alkitab dengan tekun.
Kunci seseorang mengalami perubahan pikiran yang selaras dengan Alkitab adalah ketika orang itu mau dimerdekakan oleh Kristus, yang artinya ia tunduk dan taat dalam pimpinan Roh Kudus. Hal ini, dimulai ketika ia menjadi percaya kepada Kristus dengan segenap hati.
Memang proses seseorang untuk hidup merdeka di dalam Kristus sehingga mengalami pembaharuan paradigma, akan terus berlaku seiring dengan proses “menjadi serupa dengan Kritus.”
Tetapi, marilah kita mau membiarkan Tuhan bekerja membentuk kita dan membaharui paradigma kita, sehingga sesuai dengan Alkitab. Dengan demikian kita akan mengalami hidup yang merdeka di dalam Kristus. Yang artinya kita tidak lagi dipengaruhi, takhayul, dongeng-dongeng dan ajaran dunia yang bertentangan dengan Alkitab.
Baca juga: Merdeka di Dalam Kristus, Raihlah Kemenangan Rohani…
Nasihat Paulus dalam 1 Timotius 4:7 penting untuk simak, yakni “Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah.” Atau nasihat Paulus dalam Kolose 2:8.
“Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus.”
Mulailah merubah paradigma dengan menjauhi takhayul, dongeng-dongeng, filsafat, dan kepercayaan-kepercayaan dunia yang tidak berdasarkan pada Alkitab, termasuk adat istiadat. Serta bertekunlah dalam beribadah kepada Tuhan dan belajar Alkitab.
Baca selanjutnya: Klik NEXT di bawah ini, atau klik DI SINI untuk melanjutkan ke isi artikel berikutnya.