7 JENIS BAPTISAN KRISTEN YANG PERLU DIKETAHUI …
|Fokus Hidup – “Seperti apa konsep baptisan dalam Alkitab? Apa sajakah jenis baptisan itu? Mengapa orang Kristen harus dibaptis? Apakah baptisan air, Roh Kudus, dan api? Simak artikel yang berjudul 7 JENIS BAPTISAN KRISTEN YANG PERLU DIKETAHUI… ini.”
Baptisan adalah sakramen penting dalam pengajaran iman Kristen. Sakramen ini terus diajarkan dan diterapkan oleh gereja, sebab memang tidak bisa dilepaskan dari doktrin atau ajaran gereja. Dalam mengaplikasikan ajaran Alkitab mengenai baptisan, sakramen ini adalah wajib dan semua orang Kristen harus melakukan prosesi baptisan.
Entah dibaptis masih kanak-kanan ataupun sudah dewasa, yang pasti gereja terus mengumandangkan dan mengajarkan baptisan pada warga gereja, agar semua anggota jemaat bersedia memberikan diri untuk dibaptis.
Baca juga: Mengejar Target Hidup? Yesus Lebih dari Cukup….
Perintah bahwa setiap orang percaya (warga gereja) harus dibaptis adalah termasuk dalam amanat agung Tuhan Yesus. Sebelum Tuhan Yesus terangkat ke sorga, Ia memberikan amanat agung yang berisi beritakan Injil atau menjadi saksi Kristus, membaptis mereka yang percaya, dan memuridkan (Mat. 28:19-20; Mrk. 16:15-16)
Jadi, sakramen baptisan adalah ajaran gereja yang mutlak diberlakukan kepada orang percaya. Selain merupakan amanat agung, baptisan juga memiliki makna teologis berupa “sebagai tanda pertobatan” atau “jalan keselamatan” (namun bukan keselamatan itu sendiri, artinya orang yang dibaptis belum tentu diselamatkan apabila tanpa pertobatan yang benar atau tanpa iman)
Akan tetapi, artikel ini tidak berisi atau membahas mengenai makna baptisan secara teologis, sebab akan dibahas pada artikel lainnya yang berjudul “7 Makna Baptisan menurut Alkitab, Penting Diketahui ….”. Di tunggu ya!
Khusus dalam pembahasan artikel ini, yakni dibatasi kepada atau mengenai 7 jenis baptisan yang ada dalam Alkitab maupun dalam ajaran gereja. Seperti apa 7 jenis baptisan tersebut? Berikut penjelasan detilnya.
1. Jenis Baptisan Kristen Pertama ialah Baptisan Proselit
Tradisi Yahudi mengijinkan orang yang diluar Israel untuk bisa bergabung dengan orang Yahudi dengan menganut agama kepercayaannya. Jadi ajaran kepercayan Israel tidak hanya tertutup kepada kalangan sendiri saja, melainkan juga kepada bangsa lain yang mau bergabung. Bangsa lain di sini, bisa kelompok, bisa juga individu.
Proses seseorang atau kelompok yang bergabung pada sistem dan agama Yahudi ini disebut dengan istilah “proselit”. Dengan kata lain, proselit adalah orang yang diluar Israel, kemudian mau bergabung menganut ajaran agama bangsa tersebut secara terang-terangan. Atau suatu golongan non Yahudi yang memeluk agama Yahudi.
Kata Proselit berasal dari Bahasa Yunani, προσήλυτος (proselutos), yang dalam bahasa Inggris “proselyte“. Kata ini terdiri dari dua kata, πρός (pros) yang artinya “menuju” dan ἔρχομαι (eksomai) yang artinya “masuk ke dalam”, digunakan dalam Septuaginta dan juga dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen.
Dalam Bahasa Ibrani, kata proselit disebut לְהִתְגַּיֵּיר (Lehitgayer) atau מִתְגַּיֵּיר (Mitgayer), berasal dari kata kerja Ibrani גּוּר (Gur) yang artinya “menjadi orang asing”. Pengertiannya dalam konteks orang asing yang tinggal bersama dengan orang Israel.
LAI menerjemahkan kata proselit ini dengan sebutan, “penganut agama Yahudi”. Istilah ini disebut dalam Matius 23:15 dan Kisah 2:10; 6:5; 13:43.
Baca juga: Agar Diurapi oleh Roh Kudus, Ini yang Perlu Dilakukan…
Untuk orang asing dapat bergabung atau menganut agama Yahudi maka syaratnya adalah harus disunat, dibaptis (tevilah), dan taat pada hukum Musa. pertama adalah melakukan baptisan proselit. Hal ini adalah wajib sebagai bukti atas kesediaan mereka untuk bergabung dengan Israel dan menganut kepercayaan Yahudi.
Proselit haruslah melakukan tevilah atau dibaptis. טְבִילָה (Tevilah) dalam Yudaisme, adalah ritual pembasuhan dengan cara pembenaman seluruh tubuh secara penuh, dari kaki hingga kepala ke dalam sebuah kolam pembenaman atau kolam baptisan (Ibr: מִקְוֶה, Miqveh). Kata tevilah ini berpadanan dengan kata Yunani “βαπτιζω (Baptizo).
Pengembangan konsep baptisan proselit ini menurut tradisi Yahudi dimulai atau didasarkan dari peristiwa Naaman yang disuruh Elisa untuk “menenggelamkan dirinya” di sungai Yordan (2 Raj. 5:14). . Dari sinilah muncul ketentuan bahwa non-Yahudi yang masuk ke dalam agama Yahudi haruslah melakukan prosesi Tevilah (upacara pembaptisan dengan cara pembenaman di air).
Perlu kita pahami bahwa baptisan tidak hanya muncul pada zaman Tuhan Yesus hidup atau zaman Yohanes Pembatis, melainkan jauh sebelumnya sudah diterapkan. Namun maknanya bergeser pada sakramen baptisan Yohanes pembaptis.
Jika baptisan proselit sebagai bukti seseorang bergabung dengan ajaran atau kepercayaan Israel, sedangkan Yohanes Pembaptis menyerukan kepada semua orang yang ada (Yahudi) untuk memberikan diri dibaptis sebagai bukti atau tanda pertobatan.
2. Jenis Baptisan Kristen Kedua ialah Baptisan Yohanes Pembaptis
Baptisan kedua yang ada dalam sejarah Yahudi adalah baptisan Yohanes pembaptis. Baptisan ini masih diakui oleh kalangan Yahudi di masa itu. Bahkan mereka bertanya-tanya siapa Yohanes pembaptis ini dan ada yang beranggapan bahwa dia adalah Elia, dan ada yang menganggap bahwa ia adalah Mesias. Makanya beberapa para imam dan orang Lewi bertanya padanya, ‘engkaukah Mesias itu?” (Yoh. 1:19-27).
Tampilnya Yohanes pembaptis yang membaptis banyak orang Israel, sudah dinubuatkan dalam Alkitab yang tertulis dalam Maleakhi 4:5-6. Dan Tuhan Yesus membenarkan bahwa Nabi Elia rohani sudah dating, yakni Yohanes pembaptis (Mat. 17:10-13).
Dialah yang disebutkan dalam Alkitab, bahwa “Ada suara yang berseru-seru: “Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita!” (Yes. 40:3).
Baca juga: 7 MAKNA PENCURAHAN ROH KUDUS BAGI ORANG PERCAYA
Kehadirannya di masa itu, menjadi fenomenal, namanya membumi di kalangan Yahudi saat itu, karena ia tampil menyerukan pertobatan dan baptisan. Selain itu, Namanya juga terkenal karena pribadinya unik. Yakni, makanannya ialah belalang dan madu (Mat. 3:4).
Ada yang mengatakan bahwa yang dimakan oleh Yohanes merupakan “buah polong belalang” atau pohon Carob. Di mana pada umumnya, buah ini menurut tradisi Yahudi adalah makanan orang miskin dan makanan babi. Dan bisa juga ini yang menjadi makanan dari Yohanes pembaptis.
Akan tetapi, bila melihat dari bahasa asli (bhs. Yunani) yang digunakan dalam Matius 3:4 adalah ἀκρίδες (akrides) yang arti literalnya adalah menunjuk kepada belalang asli (binatang jenis serangga) yang dikonsumsi oleh Yohanes pembaptis. Sedangkan madu di situ adalah madu hutan, sebagai salah satu kekayaan alam yang dimiliki Israel.
Namun intinya, melalui makanan yang dikonsumsinya Alkitab memberi pesan bahwa Yohanes pembaptis, meski dia tokoh yang besar di masanya, ia tetap hidup dalam kesederhanaan. Cara hidup kesederhanaannya ini, tersirat dari makanannya sehari-hari.
Fakta lainnya dari Yohanes pembaptis ini, bahwa ia rupanya masih ada hubungan keluarga dengan Tuhan Yesus (Luk. 1:36). Dia juga yang membaptis Tuhan Yesus (Mat. 3:13-17). Ayah dan ibunya bernama Zakharia dan Elisabet (Luk 1:5-21).
Konsep dari baptisan yang diajarkan oleh Yohanes pembaptis adalah mengajak dengan tegas kepada bangsa Yahudi saat itu untuk bersedia memberikan diri mereka dibaptis sebagai tanda pertobatan.
Baca selanjutnya: Klik NEXT di bawah ini, atau klik DI SINI untuk melanjutkan ke isi artikel berikutnya.
Saya hanya ingin bertanya:
Dimana letak perbedaan antara baptizo dgn baptisan yohanes sehingga bapak membuat uraian ada 7 baptisan jg?
Trimakasih
tulisan 7 jenis baptisan tidak hendak mengangkat perbedaan, tetapi membahas tentang 7 jenis baptisan saja yang ada dalam sejarah kekristenan dan Alkitab.