Dibalik Karakter Hello Kitty

Fokus Hidup – “Salah satu tokoh memukau di kalangan anak-anak adalah Hello Kitty, yang dianggap menggemaskan. Namun ada kisah yang menyeramkan dibalik karakter Hello Kitty, benarkah? Bacalah dengan seksama tulisan ini.”

Bacaan: 2 Korintus 11:13-15
Sebab orang-orang itu adalah rasul-rasul palsu, pekerja-pekerja curang, 
yang menyamar sebagai rasul-rasul Kristus.

Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblis pun menyamar 
sebagai malaikat Terang.

Jadi bukanlah suatu hal yang ganjil, jika pelayan-pelayannya menyamar 
sebagai pelayan-pelayan kebenaran. Kesudahan mereka akan setimpal 
dengan perbuatan mereka
(2 Korintus 11:13-15)

Semua orang pasti mengenal Hello Kitty, yaitu sosok kucing perempuan berbulu putih dan berbadan mungil, dengan ciri khas hiasan pita di daun telinga sebelah kiri dan mulut yang tidak digambar.

Karakternya yang lucu, imut dan menggemaskan banyak membuat orang jatuh cinta. Ia diminati oleh anak-anak maupun orang dewasa, baik wanita maupun pria.

Saat ini, seluruh dunia telah mengenalnya dan tidak sedikit yang menggunakan merek dan bertato Hello Kitty. Namun rupanya, dibalik karakter yang imut dan lucu ini, ternyata ada sesuatu yang harus kita perhatikan dengan seksama agar tidak mempengaruhi iman kita.

Menurut versi On The Spot Trans 7, legenda menyebutkan Hello Kitty dibuat oleh seorang Ibu di Cina pada tahun 1970.

Ia memiliki seorang anak perempuan yang mengidap penyakit kanker mulut. Ibu ini sangat menyayangi anaknya dan menginginkannya sembuh. Karena itu, ia berkeliling mencari rumah sakit, namun tak ada satu pun yang dapat menyembuhkannya.

Pantang menyerah, sang ibu pun selalu pergi ke gereja dan berdoa agar Tuhan memberikan kesembuhan bagi anaknya. Sekian lama ia berusaha mencari kesembuhan anaknya namun tak kunjung terjadi, ia mulai putus asa. Akhirnya, sang ibu mendatangi iblis agar memberikan kesembuhan bagi anaknya.

Baca juga: Hidup yang Berserah Kepada Tuhan, Ini Gambarannya…

Iblis mengikat perjanjian dengan sang Ibu, yaitu ia harus membuat karakter Iblis yang dapat diterima oleh semua orang. Tentu tujuannya adalah untuk menjaring orang-orang ke dalam penyembahan setan. Setelah anaknya sembuh, ibu itu mendirikan sebuah perusahaan mainan dengan karakter utama Hello Kitty.

“Di Cina, Hello Kitty memiliki makna berbeda. kata Kitty di Cina berarti devil. Jadi, Hello Kitty diartikan sebagai ‘Hello Devil’ atau ‘Halo Setan’.”

Karakter Hello Kitty yang sengaja dibuat tidak memiliki mulut adalah menunjukkan keadaan sang anak yang pernah mengalami sakit kanker mulut. Sedangkan, kedua telinga yang berdiri dan terkesan runcing adalah untuk menggambarkan tanduk.

Dengan kisah dan bentuk tersebut, Hello Kitty disebut sebagai putri Iblis.

Ia bisa tampil seperti sosok yang lembut dan berhati malaikat. Ia melakukan berbagai cara, upaya, dan strategi untuk membuat banyak orang menjadi percaya kepadanya serta menjadi pengikutnya.

Bahkan, Iblis berusaha menyesatkan orang percaya (1 Pet 5:8).

Jangan terkecoh dengan penampilannya, sebab di bawah pengaruhnya kita dihantar kepada pikiran dan hati yang mendua.

Baca juga: Melihat dengan Mata Rohani, Fokus Iman yang Benar

Karena itu, daripada kita mengagumi Hello Kitty dan tokoh lainnya secara berlebihan, lebih baik kita menyapa Tuhan kita dalam pujian, doa, dan ibadah, menjadi pelaku Firman, serta selalu mengagumi-Nya.

Sebenarnya, tidak hanya Hello Kitty saja yang bisa mengalihkan seseorang kepada kekaguman berlebihan, memberhalakan, atau mengalihkan prioritasnya kepada perkara rohani. Ada banyak hal yang bisa membuat seseorang bisa menduakan Tuhan atau memberhalakan sesuatu, sehingga Tuhan bukanlah fokus utama dalam hidupnya.

Uang, pekerjaan, anak, orang yang dikasihi, dan semua yang ada di sekitar kita pun dapat mengalihkan prioritas, tujuan hidup, kekaguman, dan pusat penyembahan kita, termasuk keinginan di dalam dirinya sendiri.

Bukankah ada banyak orang karena keinginannya, pekerjaan, orang yang dikasihinya, pesta, uang, dsb-nya, akhirnya mengabaikan jam doanya, ibadah, dan kesempatan berharga untuk perkara-perkara rohani? Bukankah mereka lebih memilih berpesta, memperkaya diri, dan hidup dalam kemewahan, daripada menjadi berkat melalui membagikan berkat jasmani kepada orang yang membutuhkan?

Bila kita mengagumi dan menghormati Bapa, tentu kita akan mengabaikan segala sesuatu demi kemuliaan Bapa dan demi mengagungkan Bapa. Bahkan, seseorang rela kehilangan nyawanya atau berani mengorbankan segala-galanya, asalkan ia tetap tinggal di dalam Kristus.

Bukankah ini yang dilakukan Abraham bapa orang beriman? Ia rela meninggalkan tempat yang nyaman di negeri ayahnya dan menjadi musafir, serta berani mengorbankan anaknya yang tunggal, meski itu hanya sebagai ujian iman baginya, bukan?

Bukankah rasul Paulus berani meninggalkan kejayaan, kehormatan, dan kedudukannya di masa lalu, serta menganggap semuanya sampah dan mengejar perkenaan Tuhan baginya?

Marilah kita membuat keputusan yang tepat menjadikan Tuhan sebagai penguasa yang tunggal, sehingga kekaguman kita kepada hal-hal yang bersifat fana, hanyalah dalam batasan wajar saja. Bahkan kita rela melepas segalanya demi menghidupi kebenaran di dalam Kristus.

Jadilah pemuji dan pemuja Tuhan senantiasa, jadilah anak Tuhan yang sejati!