Hasil Dari Berbuat Kebaikan; Riil, Kisah Si Pelayan Hotel…
|
Fokus Hidup – “Berbuat baik kepada orang lain adalah keharusan dalam Alkitab. Mengapa? Simak renungan yang berjudul Hasil Dari Berbuat Kebaikan; Riil, Kisah Si Pelayan Hotel… ini.”
Bacaan Alkitab: (Galatia 6:9-10)
Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya,
kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.
Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik
kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.
Berbuat baik adalah tindakan terpuji yang bukan hanya menyenangkan orang lain, tetapi juga menyenangkan hati Tuhan. Tanpa kita sadari, kebaikan yang kita lakukan terhadap orang lain dapat berbalik menjadi kesempatan yang baik bagi kita.
“Ada hasil dari berbuat kebaikan terhadap sesama kita. Benarlah, hukum tabur tuai tetap berlaku selama dunia ini belum berakhir.”
Hal ini dialami oleh George C. Boldt, yang selalu melakukan kebaikan kepada orang lain. Sebelumnya, ia adalah seorang pelayan di sebuah hotel kecil di Philadelphia.
Baca juga: Menggunakan Kesempatan dengan Benar
Suatu malam, ketika ia sedang berjaga di resepsionis, datanglah seorang laki-laki tua dan istrinya untuk memesan kamar hotel. “Dapatkan Anda memberi kami sebuah kamar disini?” tanya pria tua. Ia tersenyum kepada pasangan itu dan berkata, “Semua kamar kami telah penuh.“
Namun, karena di luar hujan badai, Boldt tidak tega membiarkan mereka kehujanan. “Saya tidak dapat membayangkan Anda berdua keluar dari hotel ini dan berada dalam hujan badai. Mungkin Anda mau tidur di ruangan milik saya? Tidak terlalu bagus, tapi cukup untuk membuat Anda tidur dengan nyaman malam ini,” ujarnya.
Melihat suami istri ini ragu-ragu, Boldt kemudian membujuk mereka, “Jangan khawatir tentang saya. Saya akan baik- baik saja.” Akhirnya pasangan ini setuju.
Besok paginya saat pasangan suami istri ini akan meninggalkan hotel itu, sang suami berkata kepadanya, “Anda seorang manajer yang baik yang seharusnya menjadi pemilik hotel terbaik di Amerika. Mungkin suatu hari saya akan membangun sebuah hotel untuk Anda.” Boldt melihat mereka dan tersenyum, lantas mereka tertawa bersama.
Dua tahun telah berlalu. Boldt hampir melupakan kejadian itu, namun tiba-tiba ia menerima sebuah surat. Surat tersebut mengingatkannya akan kejadian itu.
Ternyata, surat itu berisi tiket pulang pergi ke New York dan permintaan untuk mengunjungi pasangan tua itu. Akhirnya, mereka bertemu di New York, dan pria tua itu membawanya ke sudut jalan antara Fifth Avenue dan 34th Street.
Pria itu menunjuk sebuah gedung baru yang megah dengan menara yang menjulang tinggi “Itu adalah hotel yang baru saja saya bangun untuk Anda kelola.” Boldt terkaget dan berkata “Anda pasti bergurau.” Pria tua itu menjawab dengan tersenyum, “saya jamin, saya tidak sedang bergurau.”
Nama pria tua itu adalah William Waldorf Astor, pemilik Hotel Waldorf Astoria di New York. George C. Boldt, menjadi manajer pertama di hotel megah dan terkenal tersebut.
Kebaikan yang dilakukan oleh Boldt, membawanya menjadi manajer di salah satu hotel yang paling bergengsi di dunia. Ia mendapatkan kesempatan yang besar di sepanjang kariernya karena berbuat baik.
Baca juga:Melibatkan Tuhan dalam Segala Hal
Memang, tidak semua orang bisa mendapatkan berkat karena melakukan kebaikan seperti halnya yang didapat oleh Boldt. Tetapi ketahuilah, kebaikan yang kita lakukan itu akan berdampak baik kita. Minimal apa yang kita lakukan itu, diperhitungkan Tuhan dan akan beroleh mahkota di kekekalan nantinya, karena perbuatan kasih yang kita lakukan dengan sesama kita.
Jangan pernah menahan diri untuk melakukan kebaikan bagi sesama, sebab selain ada hasil dari berbuat kebaikan yang kita lakukan terhadap sesama, Bapa di Sorga juga menghendaki kita selalu berbuat kebaikan atau berbagi kasih.
Paulus menasihatkan kita untuk tidak jemu-jemu berbuat baik sebab jika tiba waktunya, kita akan menuai.
BIS menerjemahkan, “Sebab itu, janganlah kita menjadi bosan melakukan hal-hal yang baik; sebab kalau kita tidak berhenti melakukan hal-hal itu sekali kelak kita akan menuai hasilnya.”
Baca juga: Hidup yang Berserah Kepada Tuhan, Ini Gambarannya…
Akan ada hasil kebaikan dari setiap yang kita lakukan dan tentu haruslah kita mempertahankan sifat seperti ini.
Artinya jangan jemu-jemu atau teruslah berbuat baik. Sampai kapan? Sampai kita kembali pulang ke rumah Bapa.
Ingatlah, semua yang kita lakukan di dunia ini, baik kebaikan maupun kejahatan akan ada konsekuensinya. Karena itu, kalahknlah kejahatan dengan kebaikan dan lakukanlah kebaikan dimana saja dan kapan saja tanpa jemu-jemu!
DOA
Bapa sorgawi, ajar aku untuk selalu peka dan terus berbuat baik kepada semua orang di setiap kesempatan yang ada. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.
(Dilarang meng-copy dan publish ulang tulisan ini, tanpa seijin penulis)
Jika Anda merasa diberkati dengan artikel “Hasil Dari Berbuat Kebaikan; Riil, Kisah Si Pelayan Hotel…” ini, bagikanlah ke sosmed (Facebook, Twitter, Gogle+, dll.) Anda. Jangan lupa, Like (Sukai) Fanspage Facebook Fokus Hidup yang ada di situs ini atau klik DI SINI untuk mendapatkan info-info terbaru dari fokushidup.com.
Mari bergabung juga dengan grup Facebook Fokus Hidup dengan cara klik DI SINI. Silahkan tinggalkan komentar Anda, bila ingin menanggapi, bertanya, ataupun memberikan saran dan kritik
Kunjungi juga beberapa artikel di bawah ini yang dapat meneguhkan iman Saudara!
- S’mua Baik; Milikilah Hati yang Rela Dibentuk Oleh-Nya…
- Mengasihi Tuhan Tanpa Syarat! Buktikan Iman Saudara…
- Mom’s Night Out; Milikilah Hati untuk Diubahkan Oleh-Nya…
- Mendidik Anak Sejak Dini; Haruslah Segera, Jangan Tunda!
- Berkarya di Usia Senja? Ini yang Seharusnya DIlakukan…
- Mengampuni Adalah Obat Kebencian, Jangan Keras Hati…
- Berkarya di Usia Senja? Ini yang Seharusnya DIlakukan…