Hubungi Kami"... jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, ..." (Rm. 14:8)

Ibadah Kristen Yang Sesungguhnya (Roma 12:1-21)

Ibadah Kristen yang Sesungguhnya
Via img: https://www.bethel-worship.org

Fokus Hidup Tuhan menghendaki agar orang Kristen menerapkan ibadah yang sejati. Seperti apa itu ibadah sejati? Bagaimana cara menerapkannyar? Simaklah dengan seksama artikel catatan khotbah berjudul Ibadah Kristen Yang Sesungguhnya (Roma 12:1-21) ini.

Nats Khotbah: Roma 12:1-2

Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.

Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing.

Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama, demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain.

Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita.

Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar; jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati. Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas; siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin; siapa yang menunjukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita.

Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik. Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat. Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.

Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa! Bantulah dalam kekurangan orang-orang kudus dan usahakanlah dirimu untuk selalu memberikan tumpangan! Berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk!

Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis! Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan perkara-perkara yang tinggi, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana. Janganlah menganggap dirimu pandai!

Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang! Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!

Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan.

Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya.Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!

Pendahuluan

  • Kata “karena itu” dalam Roma 12:1, sebagai kesimpulan dari nats sebelumnya, yakni Roma 11:28-36. Nats tersebut, berbicara tentang kemurahan Tuhan.
  • Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS) menerjemahkan Roma 11:28-36:     

Karena orang Yahudi tidak mau menerima Kabar Baik dari Allah, maka mereka menjadi musuh Allah; dan itu justru menjadi keuntungan bagi Saudara-saudara yang bukan Yahudi. Tetapi karena pilihan Allah, maka orang-orang Yahudi itu tetap dikasihi oleh Allah demi nenek moyang mereka.

Sebab kalau Allah memilih orang dan memberkati orang itu, Allah tidak pernah menarik kembali apa yang telah dibuat-Nya. Dahulu kalian tidak taat kepada Allah. Tetapi sekarang Allah sudah menyatakan bahwa kalian bebas dari kesalahan, karena orang-orang Yahudi tidak taat.

Begitu juga dengan orang-orang Yahudi itu. Sekarang ini mereka tidak taat kepada Allah, supaya kalian dinyatakan bebas dari kesalahan. Tetapi nanti mereka juga akan *Tetapi nanti mereka juga akan: beberapa naskah kuno: Tetapi sekarang mereka.* dinyatakan bebas dari kesalahan.

Sebab Allah sudah membiarkan seluruh umat manusia dikuasai ketidaktaatan, supaya Ia dapat menunjukkan belas kasihan-Nya kepada mereka semuanya. Sungguh hebat kekayaan Allah! Sungguh besar kebijaksanaan dan pengetahuan-Nya! Siapakah yang dapat menyelidiki keputusan-keputusan-Nya? Siapakah yang dapat mengerti cara-caranya Ia bekerja?

Dalam Alkitab tertulis begini, “Siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan? Siapakah dapat memberi nasihat kepada-Nya? Siapakah pernah memberi sesuatu kepada Tuhan sehingga bisa menuntut balasan-Nya?” Allah yang menciptakan segala sesuatu. Semuanya berasal dari Allah dan adalah untuk Allah. Terpujilah Allah untuk selama-lamanya! Amin.

  • Oleh kemurahan Allah yang besar, kita beroleh keselamatan yang dikerjakan oleh Tuhan Yesus.
  • Namun anugerah keselamatan tidak otomatis kita terima apabila tidak menerapkan langkah-langkah ibadah Kristen yang sesungguhnya.
  • Ibadah yang sesungguhnya disebutkan pada nats berikut sebagai bentuk alasan dan kesimpulan bagaimana kita meresponi kemurahan Tuhan dengan tepat dan benar.

Arti Ibadah Kristen yang Sesungguhnya

  • Paulus menasehatkan orang percaya untuk “mempersembahkan tubuh” Mempersembahkan tubuh, Yunani: Parastesai to somata, artinya menghadiahkan, memberikan tubuh atau membawa.
  • Dr. W.A. Criswell mengatakan, “Seseorang yang mau mengadakan ibadah untuk menyembah Allah pada masa Imperium Roma, dia mengambil sebuah persembahan bersama dengan mereka, sebuah korban. Dan itu adalah ‘paristemi’, sebuah kata teknis untuk ‘membawa, pemberian’ dari persembahan mereka kepada Allah. Dan setiap orang Roma yang membacanya dan setiap orang Yahudi yang membacanya, secara tepat mengetahui artinya. Membawa sebuah hewan korban dan menempatkannya di atas altar di hadapan Allah. Jadi kita, kata Paulus, harus memberikan ‘persembahan’ di hadapan Allah, kita harus membawa ‘tubuh’ kita ke altar Allah.”

Baca juga: Generasi Penyembah: 3 Cara Menjadi Penyembah Bapa

  • Persembahan yang hidup thusian sosan: sacrifice to live, korban yang hidup. KJV: Living sacrifice, BIS: kurban hidup. Ketaatan terhadap kehendak atau perintah Tuhan, merupakan bukti seorang pengikut Kristus menjadi korban yang hidup.
  • Kudus, Yunani: agian, mengarah kepada hidup dalam kekudusan
  • Berkenan kepada Allah, Yunani: euarentonto Theo, yang menyenangkan hati-Nya
  • BIS, Roma 12:1: Saudara-saudara! Allah sangat baik kepada kita. Itu sebabnya saya minta dengan sangat supaya kalian mempersembahkan dirimu sebagai suatu kurban hidup yang khusus untuk Allah dan yang menyenangkan hati-Nya. Ibadatmu kepada Allah seharusnya demikian.
  • Apa yang dijelaskan Paulus dalam Roma 12:1, mengandung makna bahwa ibadah Kristen yang sesungguhnya bukan hanya ibadah rutinitas di gereja pada setiap hari Minggu saja, melainkan keseharian kita atau pada kehidupan kita sehari-hari, itulah ibadah yang benar. Dalam kehidupan sehari-harilah, kita berkesempatan dan seharusnya kita mengasihi, hidup kudus, dan menyenangkan hatiNya.

Baca juga: Seruan Beribadah Dengan Bersorak-Sorak – Eksposis Mazmur 100

  • Maka, ibadah Kristen yang sesungguhnya adalah pekerjaan kita, pergaulan, sekolah, atau aktivitas keseharian kita dari bangun tidur hingga kita beristirahat di malam hari. Sebab di dalam kehidupan sehari-harilah, kita seharusnya menerapkan pola atau gaya hidup “membawa tubuh kita” kepadaNya. Ibadah seharusnya menjadi gaya hidup kita.

Kalimat Kunci

Sebagai orang percaya, kita seharusnya menerapkan ibadah yang sesungguhnya atau menjadikan ibadah sebagai gaya hidup.

Kalimat Pertanyaan

Bagaimana agar kita dapat menerapkan ibadah yang sesungguhnya? Atau bagaimana agar dapat menjadikan ibadah sebagai gaya hidup?

Kalimat Peralihan

Jika kita membaca nats ini dengan seksama, paling tidak kita akan menemukan 4 cara agar kita dapat menerapkan ibadah yang sesungguhnya dalam kehidupan kita sehari-hari.

Bagian-Bagian Pokok

Untuk dapat menerapkan ibadah yang sesungguhnya dalam kehidupan sehari-hari, atau agar ibadah sejari menjadi gaya hidup, maka kita seharusnya:

  1. Mengalami pembaharuan budi
  2. Memiliki penguasaan diri
  3. Melayani dengan sungguh
  4. Mengasihi dengan benar

Tujuan Khotbah:

Setelah mendengar khotbah ini, diharapkan kita jadi tahu atau memahami ibadah yang sesungguhnya sesuai dengan maksud Alkitab dan menerapkannya menjadi gaya hidup sehingga hidup kita selalu menyenangkan hati Bapa.

Penjelasan Bagian Isi:

1. Ibadah Kristen yang Sesungguhnya ialah Mengalami pembaharuan akal budi (Ayat 2)

  • Jangan serupa dengan dunia: norma-norma, sudut pandang, cara berpikir, cara hidup, atau konsep dunia. TL: “Dan janganlah kamu menurut teladan orang dunia ini …”
  • Pembaharuan budimu; KJV: “Renewing of your mind”

Baca juga: 10 Ayat Alkitab Terobosan Rohani yang Perlu Direalisasikan

  • Mengasihi Tuhan juga dengan akal budi: Mat 22:37; Mrk 12:30.
  • Tanpa pengenalan yang benar, maka kita akan mudah disesatkan, dpengaruhi, dan meragukan Tuhan (Hosea 4:6, umatNya bisa karena tidak mengenal Allah)
  • Cara mengalami pembaharuan akal budi:
    1. Tinggalkan konsep yang lama (kantong kulit, Mat 9:17)
    2. Belajarlah Alkitab dan jadilah pelaku Firman (Mat 7:24-27)
    3. Jadilah terang dan garam dunia (Mat 5:13-16)
  • Tiga level iman: iman yang percaya, iman yang bertumbuh, iman yang berbuah

2. Ibadah Kristen yang Sesungguhnya ialah Memiliki Penguasaan Diri (Ayat 3, 16)

  • BIS: “Allah sudah memberi anugerah kepada saya. Itu sebabnya saya menasihati Saudara-saudara semuanya: Janganlah merasa diri lebih tinggi dari yang sebenarnya. Hendaknya kalian menilai keadaan dirimu dengan rendah hati; masing-masing menilai dirinya menurut kemampuan yang diberikan Allah kepadanya oleh karena ia percaya kepada Yesus.”
  • Tidak berpikir lebih tinggi dari seharusnya dipikirkan. Contoh: mau ini, mau itu tapi takaran imannya belum sampai di situ.
  • Tidak memaksakan keinginan diri sendiri atau memaksa Tuhan.

Baca juga: 10 Hari Raya Yahudi dalam Alkitab dan Sejarah Israel

  • Harus dapat menguasai diri agar tetap tinggal dalam kehendak Tuhan.
  • “Orang yang tak dapat mengendalikan diri adalah seperti kota yang roboh temboknya.” Amsal 25:28 – orang yang tidak menguasai diri menjadi sasaran empuk Iblis (1 Pet 5:8)
  • “Orang yang dapat mengendalikan diri melebihi seseorang yang merebut kota” (Ams. 16:32)
  • Bersyukurlah untuk apa yang ada, belajarlah menerima dan jangan suka menuntut atau menggerutu.
  • Menguasai diri haruslah dalam segala hal. Dan orang yang menguasai diri, ia mampu mengendalikan keinginan, hawa nafsu, dan terlebih bersedia melewati proses yang diizinkan Tuhan terjadi di dalam hidup kita.

3. Ibadah Kristen yang Sesungguhnya ialah Melayani Dengan Sungguh (Ayat 4-8)

  • Setiap orang percaya memiliki karunia yang diberikan Tuhan menurut anugerah-Nya. Karunia diberikan Tuhan kepentingan bersama dan haruslah untuk membangun jemaat (1 Kor 12:7; 14:12).
  • Melayani dengan sungguh berarti kita melakukan apa yang Tuhan percayakan dengan penuh kesungguhan, yakni dengan ikhlas, rajin, dan sukacita (Rm 12:8)

Baca juga: 39 Kitab Perjanjian Lama Dan Penjelasan Singkat (Bag. 1)

  • Melayani itu luas. Dimanakah kita melayani Tuhan dengan sungguh?
  • Pelayanan gerejawi (Ayat 6-8)
  • Termasuk dalam pekerjaan atau segala aktivitas, lakukan seperti untuk Tuhan (Kol 3:22-25; 1 Kor 10:31)
  • Menolong yang berkekurangan (Matius 25:31-40)
  • Lakukan pelayanan yang Tuhan percayakan kepada kita dengan sungguh-sungguh.

4. Ibadah Kristen yang Sesungguhnya ialahMengasihi Dengan Benar (Ayat 9-21)

  • Kasih kita sebagai orang percaya tidak pura-pura
  • Mengasihi saudara seiman (ay 13), agar  semua orang tahu bahwa kita murid Kristus (Yoh 13:34-35).

Baca juga: 7 Prinsip Menjadi Berkat bagi Sesama Melalui Segala Aspek

  • Berkatilah orang yang menyakiti Anda (ay 14)
  • Jangan membalas kejahatan dan hiduplah berdamai (ay 17)
  • Mengasihi musuh (ay 20)

Kesimpulan

Kita dapat menerapkan ibadah yang sesungguhnya melalui

  1. Memiliki pembaharuan budi
  2. Memiliki penguasaan diri
  3. Melayani dengan sungguh
  4. Mengasihi dengan benar

(Dilarang meng-copy dan publish ulang tulisan ini, tanpa seijin penulis)

Jika Anda merasa diberkati dengan Artikel berjudul, ini, bagikanlah artikel ini kepada sahabat, keluarga, dan rekan-rekan Anda.

Jangan lupa, Like (Sukai) Fanspage Facebook Fokus Hidup yang ada di situs ini atau klik DI SINI untuk mendapatkan info-info terbaru dari fokushidup.com.

Mari bergabung juga dengan grup Facebook Fokus Hidup dengan cara klik DI SINI. Silahkan tinggalkan komentar Anda, bila ingin menanggapi, bertanya, ataupun memberikan saran dan kritik.

Jangan berhenti di tangan Anda, tetapi bagikanlah artikel Berjalan dalam Rencana Tuhan (2 Petrus 1:3-11), melalui sosial media (Facebook, Twitter, Linkedin, dll.) Anda. Sebab dengan demikian, Anda juga sudah berpartisipasi dalam mengajarkan kebenaran Alkitab. Selain itu, teruslah bertekun dalam Kristus. Tuhan Yesus Memberkati …!!!

Kunjungi beberapa artikel di bawah ini yang menguatkan iman Saudara!

2 Comments

Tanggapan Anda:

error: