Hubungi Kami"... jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, ..." (Rm. 14:8)

Mantan Perampok Mati Bagi Kristus

Fokus Hidup – “Renungan ini mengisahkan seorang mantan perampok mati bagi Kristus. Awalnya ia penasaran dengan sikap orang Kristen di dalam penjara bersamanya. Akhirnya ia percaya dan bersedia mati bagi Kristus. Seperti apa kisahnya? Simak renungan yang mengharukan sekaligus menguatkan iman kita.”

 

Bacaan ayat: Roma 5:6-8, Mazmur 73:24-26
Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka 
pada waktu yang ditentukan oleh Allah. (ayat 6)

Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar -- tetapi mungkin untuk 
orang yang baik ada orang yang berani mati --. (ayat 7)
(Roma 5:6-8)

Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati 
untuk kita, ketika kita masih berdosa. (ayat 8)

Dengan nasihat-Mu Engkau menuntun aku, dan kemudian Engkau mengangkat aku ke 
dalam kemuliaan. Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? 
Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi. (ayat 24-25)

Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah 
Allah selama-lamanya. (ayat 26)
(Mazmur 73:24-25)

 

Kristus datang ke dalam dunia untuk menebus dosa umat manusia dan barangsiapa yang percaya kepada-Nya memperoleh keselamatan. Ia mati bagi para penjahat, pencuri, pendusta, dsb. Anugerah terindah ini, juga dirasakan oleh Nikolai Khamara.

Menariknya, kisah pertobatan Khamara terjadi di penjara Rusia. Ia divonis penjara selama 10 tahun, karena merampok.

Selama di penjara, ia mengamati kehidupan orang Kristen dan merasa heran. Yang mengusik pikirannya adalah ia melihat orang Kristen yang di penjara selalu bersukacita, memuji Tuhan, dan saling berbagi sepotong roti dengan orang yang tidak memperolehnya.

Baca juga: Kepulangan Yang Tidak Diharapkan

Suatu hari, terjadi pembicaraan antara dirinya dengan dua orang Kristen.

Setelah Khamara menceritakan kisah sedihnya, ia mengakhiri dengan berkata, “Aku adalah orang yang terhilang.” Salah satu dari orang Kristen itu bertanya kepadanya, “jika seseorang kehilangan sebuah cincin emas, berapakah nilai cincin emas itu ketika hilang?”

Khamara menjawab, “Pertanyaan yang bodoh sekali! Sebuah cincin emas ya sebuah cincin emas. Kamu kehilangan cincin emas, tapi orang lain akan mendapatkannya. Nilainya tidak berubah.”

Orang Kristen itu melanjutkan pertanyaannya, “Sekarang katakan, berapakah nilai seseorang yang terhilang?” Sesaat Khamara terdiam dan berpikir.

Orang yang terhilang, seorang pencuri, pezinah, atau seorang pembunuh, memiliki nilai seorang manusia. Dia begitu bernilai sehingga Tuhan meninggalkan sorga dan mati di atas kayu salib untuk menyelamatkan orang itu,” lanjut orang Kristen itu.

Setelah itu, Khamara memberikan hidupnya bagi Tuhan. Dulu Khamara dipenjarakan sebagai perampok, setelah keluar penjara ia menjadi seorang Kristen dan bergabung dengan gereja bawah tanah di Rusia.

Baca juga: Mengasihi Tuhan Tanpa Syarat, Ia Sanggup Memulihkan…

Beberapa waktu kemudian, pemimpin gereja Khamara ditangkap oleh Pihak berwajib dan menyiksanya. Berbagai upaya penganiayaan dilakukan agar hamba Tuhan tersebut mengingkari imannya, tetapi ia tetap teguh. Karena tidak berhasil membuat hamba Tuhan itu berpaling, mereka pun menangkap Khamara dan menyiksanya di depan hamba Tuhan itu.

Mereka berkata, “Jika kamu tidak mengatakan semua rahasia gereja Anda, kami akan menyiksa Khamara di depan kamu.” Namun Khamara langsung berkata kepadanya, “Setialah kepada Kristus dan jangan mengkhianati Dia. Saya bahagia menderita demi nama Kristus.”

Lalu mereka mencungkil matanya, memotong lidahnya, dan membunuhnya. Nikolai Khamara seorang perampok dan karena anugerah Tuhan ia bertobat dan mati bagi Kristus. Ia mantan perampok mati bagi Kristus.

Penyiksaan jasmani tidak lagi membuat ia takut dan gentar atau bahkan meninggalkan imannya. Sebaliknya, ia tidak peduli harus kehilangan nyawa, yang terpenting jiwanya beroleh keselamatan dari Tuhan. Keyakinannya teguh dan rela mati bagi Kristus, sebab Ia mengalami jamahan dan beroleh jaminan keselamatan di dalam Kristus.

Baca juga: Mom’s Night Out, Film Komedi Kristen

Seburuk apakah masa lalu kita? Kabar gembira dari berita Injil ini adalah Kristus telah mati bagi kita dan Ia menjadikan kita umat-Nya. Ia mengasihi kita dan rindu memulihkan hidup kita.

Karena itu, datanglah kepada-Nya dan bertobatlah dengan sepenuh hati, bahkan setialah hingga akhir. Seperti halnya Khamara, mantan perampok mati bagi Kristus, biarlah apapun yang terjadi di dalam hidup ini, meski badai hidup menerpa, tetaplah berpegang teguh di dalam Tuhan.

Milikilah prinsip iman yang teguh, “Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya.”

Jangan takut dan gentar akan apa yang kita alami yang sebenarnya hanya bersifat fana dan membawa kita kepada kebinasaan kekal. Juga jangan putus asa, kecewa, dan mudah menyerah dalam menggenapi panggilan-Nya dalam kehidupan.

Sebab, Kesetiaan kita akan berujung kepada menerima janji Allah mengenai kekekalan dan kemuliaan-Nya yang Ia sediakan kepada barangsiapa yang menang. Pastikanlah agar kita tetap setia dan mengakhiri perjalanan iman dengan baik, finishing well.

DOA
Bapa di Sorga, aku mau tetap setia kepada-Mu walau badai menerpa. Mampukan aku selalu setia dan sertailah hidupku Tuhan. Dalam nama Tuhan Yesus aku mohon. Amin.

Jika Anda merasa diberkati dengan artikel “Mantan Perampok Mati Bagi Kristus” ini, bagikanlah ke sosmed (Facebook, Twitter, Linkedin, dll.) Anda.

Like (Sukai) juga Fanspage Facebook Fokus Hidup yang ada di situs ini atau klik DI SINI untuk mendapatkan info-info terbaru dari fokushidup.com.

Dan bergabunglah juga dengan grup Facebook Fokus Hidup dengan cara klik DI SINI.

Silahkan tinggalkan komentar Anda di bawah artikel ini untuk menanggapi, bertanya, ataupun memberikan saran dan kritik.

 

Kunjungi juga beberapa artikel di bawah ini yang menguatkan iman Saudara!

 

Tanggapan Anda:

error: