Hubungi Kami"... jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, ..." (Rm. 14:8)

Menjaga Status Iman, Ini yang Seharusnya Kita Lakukan…

Menjaga Status Iman
Via img: sesawi.net

Fokus Hidup – “Keberadaan kita menjadi orang percaya bukan tanpa tantangan. Justru sebaliknya berbagai rintangan akan selalu menghadang. Lantas mengapa dan bagaimana agar kita dapat menjaga identitas sebagai orang percaya? Simak renungan berjudul Menjaga Status Iman, Ini yang Seharusnya Kita Lakukan… ini.

 

Bacaan Nats: Matius 5:13-16; 2 Korintus 3:2-3
 "Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? 
Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. (ay. 13).

Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin 
tersembunyi. (ay. 14)

Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan 
di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. (ay. 15) 

Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu 
yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." (ay 16)
(Matius 5:13-16)

Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis dalam hati kami dan yang dikenal dan yang dapat 
dibaca oleh semua orang. (ay. 2)

Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, 
ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu,
melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia. (ay. 3)
(2 Korintus 3:2-3)

 

Percaya kepada Tuhan, tidak hanya sekadar dalam kata-kata saja, melainkan kehidupan kita sebagai orang Kristen, harus memperlihatkan karakter Kristus dan menjadi saksi melalui perkataan, perbuatan kasih, dan memiliki prinsip yang teguh untuk hidup sesuai dengan kehendak Tuhan.

Dengan begitu, status kita sebagai orang Kristen jelas terlihat sebagai anak Tuhan atau pengikut Kristus yang sesungguhnya. Tanggung jawab setiap anak Tuhan adalah menjaga status iman atau menjaga kualitas hidup orang percaya, agar seperti Kristus.

Namun, fakta yang sangat menyedihkan, ada sebagian orang Kristen yang notabene sebagai sokoguru, pengajar Kristen, dan orang yang menyampaikan kebenaran Alkitab di atas mimbar, sayangnya kehidupan mereka tidak berpadanan dengan Injil. Dengan kata lain, mereka tidak menjaga status iman mereka.

Seorang pendeta yang juga sebagai ketua Sinode gereja tertentu, lebih dikenal sebagai pengusaha besar dalam bisnis impor daging yang memiliki 20 perusahaan, sayangnya tertangkap oleh KPK pada Rabu, 25 Januari 2017. Ia dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara karena terbukti memberikan suap kepada seorang hakim Mahkamah Konstitusi.

Baca juga: 7 FAKTA TENTANG YAKOBUS ANAK ZEBEDEUS, PENTING DISIMAK…

Yang disayangkan tentunya bukan karena ia tertangkap dalam kasus suap, melainkan karena melakukan pelanggaran hukum, di mana ia gagal menjaga status imannya.

Tidak kalah mengejutkan, kasus suap juga menyasar seorang pendiri dan pendeta utama sebuah gereja lokal. Ia juga sebagai direktur operasional salah satu perusahaan raksasa di Jakarta, yang terkait kasus korupsi. Ia disangkakan melakukan penyuapan kepada Bupati Bekasi.

Selain itu, ada juga seorang pendiri dan pendeta senior Gereja City Harvest di Singapura yang divonis delapan tahun penjara pada tanggal 20 November 2015, karena dianggap menggelapkan uang sumbangan dengan jumlah yang besar. Uang tersebut digunakan untuk membiayai karir istrinya sebagai seorang penyanyi.

Bila ditelusuri di belahan dunia, tentu ada banyak pendeta yang dipenjara karena kasus korupsi. Selain korupsi, juga tentu ada banyak kasus lainnya yang jelas mencoreng status atau identitas imannya sebagai anak Tuhan atau bahkan mereka yang mengaku sebagai hamba Tuhan.

Segelintir peristiwa di atas, tidak bermaksud untuk menjelek-jelekan, melainkan untuk mengingatkan akan status kita sebagai orang Kristen. Kita memang memiliki kehendak bebas, yakni melakukan apa saja yang ingin kita lakukan, namun di sisi lain kita harus memperhatikan status kita sebagai orang percaya.

Tanpa kita sadari, sebenarnya kita sedang disoroti oleh orang-orang di sekeliling kita. Ketika seorang Kristen bersikap tidak baik, seperti tidak jujur, sombong, tidak memiliki kasih, bahkan hidup tidak berkenan di hadapan Tuhan, termasuk kasus korupsi, yang dilihat tentu adalah identitas imannya.

Ungkapan yang biasanya terdengar dari mulut orang lain ketika melihat cara hidup orang Kristen yang tidak berkenan di hadapan Tuhan biasanya mengatakan, “Ngakunya orang Kristen tapi kok begitu kelakuannya.”

Mengapa demikian? Karena di pandangan orang-orang pada umumnya, orang Kristen itu dikenal dengan memiliki sikap dan cara hidup yang baik.

Paulus mengatakan kepada jemaat di Korintus bahwa mereka merupakan surat yang dikenal dan dibaca oleh semua orang, yakni surat Kristus. Tentu, hal ini juga menjelaskan status atau identitas kita sebagai orang yang telah dibenarkan oleh Kristus.

Baca juga: Pertolongan Tuhan Itu Nyata? Ini Seruan Kita Seharusnya…

Orang Kristen seharusnya menjadi terang dan garam dunia, sehingga banyak orang melihat Kristus di dalam kita dan mereka pun meresponi kasih-Nya, sehingga boleh beroleh hidup yang kekal.

Kesaksian yang paling efektif dari seorang Kristen terhadap orang lain adalah hidup orang Kristen itu sendiri yang menjadi pelaku Firman dan dengan menjaga status iman. Namun nahas, jika kita sebagai orang Kristen malah menjadi batu sandungan.

Mahatma Gandhi di depan ribuan mahasiswa Kristen di Colombo pernah berkata, “Seandainya kekristenan hanyalah khotbah di bukit, maka saya telah menjadi orang Kristen. Tetapi karena hidup orang-orang Kristenlah maka saya tidak mau menjadi Kristen.” Gandhi berkata demikian karena ia pernah mengalaminya. Ketika itu, ia ditolak untuk masuk ke dalam gereja oleh orang-orang kulit putih.

Keberadaan kita sebagai orang yang telah dipilih dan diselamatkan oleh Kristus melalui pengorbanan-Nya, juga memiliki tugas dan tanggung jawab menjadi saksi-Nya. Karena itu, biarkanlah pelita rohani kita bercahaya menerangi banyak orang. Sebab, dengan demikian kita memperlihatkan identitas iman kita dengan benar kepada orang lain.

Jagalah status iman kita sebagai orang percaya, agar Tuhan dipermuliakan atas semua hal yang kita lakukan, juga supaya kita selalu berkenan kepada-Nya.

Janganlah kita fokus untuk pemenuhan jasmani, menikmati kemewahan dunia, atau hidup mewah di dunia ini, tetapi mengabaikan kehendak Tuhan. Apalagi dengan membawa-bawa nama Tuhan, seperti orang Kristen harus diberkati, harus sukses, dan dijanjikan finansial berlimpah dengan mengutip ayat, Tuhan datang untuk membawa kelimpahan.

Padahal, ayat tersebut perlu dilihat dari Bahasa aslinya, sehingga kita dapat menemukan pemahaman yang benar yang terkandung dalam teks, nats, dan konteks ayat tersebut.

Dampak dari penyebaran ajaran ini, akhirnya banyak orang memiliki pemahaman yang kurang tepat, yakni menganut teologi kemakmuran.

Parahnya, bila tidak sukses, miskin, dsb-nya, dianggap tidak ada penyertaan Tuhan baginya, atau orang tersebut ada yang tidak beres di dalam dirinya. Memang bisa saja benar, tetapi perlu kita pahami bahwa tidak semua orang yang mengalami demikian dapat kita tuduhkan hal yang seperti itu.

Akibat dari pemahaman “orang Kristen harus diberkati”, banyak orang Kristen, bahkan yang mengaku sebagai pelayan Tuhan, berani melanggar nilai-nilai kebenaran Alkitab. Buktinya, seperti halnya kasus suap di atas.

Maka di sini kita harus memiliki pemahaman Injil yang murni, termasuk kita harus menjaga status iman kita dengan berusaha atau berjuang melawan keinginan daging, seperti cinta dunia atau tidak terikat oleh dunia ini dan segala hal yang tidak berkenan di hadapan-Nya, agar kita selalu layak di hadapan Tuhan.

Bukankah dalam Matius 7:21-23, menyebut demikian,

Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? (ay. 21-22) 

Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan! (ay.23)

Jelaslah ada orang-orang yang mengaku diri sebagai hamba Tuhan dan selalu mendemonstrasikan kuasa Tuhan,  rupanya mereka tidak menjaga status iman mereka dengan melakukan hal-hal yang tidak berkenan di hadapan-Nya. Jelaslah mereka mengalami penolakan telak dari Tuhan.

Baca juga: Tuhan Tidak Tidur! Gubahan Lagu Doa untuk Ahok…

Oleh karena itu, sejak dini hormatilah Bapa di Sorga dengan perbuatan dan karakter iman yang mengagungkan nama Kristus dalam kehidupan kita.

Yang perlu kita lakukan agar bisa menjaga identitas iman kita adalah ingatlah bahwa kita adalah surat Kristus yang terbuka. Janganlah kita kompromi tetapi tetaplah berpegang pada kebenaran Alkitab, jangan cinta dunia atau menjadi hamba uang termasuk terikat dengan barang-barang branded, harus memiliki ini dan itu.

Selain itu, berjuanglah untuk selalu hidup berkenan bagi-Nya dengan melakukan segala sesuatu atau segala bentuk tanggung jawab seperti untuk Tuhan. Hiduplah dengan gentar dan takut akan Tuhan. Sangkal diri, pikul salib, dan terus mengikut Tuhan Yesus.

Jagalah identitas iman kita, agar Nama Tuhan dipermuliakan dan banyak orang terpukau karena melihat Kristus di dalam kita.

DOA
Bapa sorgawi, mampukan aku untuk hidup berkenan di hadapan-Mu sehingga aku bebar-benar menjadi surat terbuka bagi banyak orang di sekitarku. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.

 

 

(Dilarang meng-copy dan publish ulang tulisan ini, tanpa seijin penulis)

Jika Anda merasa diberkati dengan artikel “Menjaga Status Iman, ini yang seharusnya kita lakukan…” ini, bagikanlah ke sosmed (Facebook, Twitter, Gogle+, dll.) Anda. Jangan lupa, Like (Sukai) Fanspage Facebook Fokus Hidup yang ada di situs ini atau klik DI SINI untuk mendapatkan info-info terbaru dari fokushidup.com.

Mari bergabung juga dengan grup Facebook Fokus Hidup dengan cara klik DI SINI. Silahkan tinggalkan komentar Anda, bila ingin menanggapi, bertanya, ataupun memberikan saran dan kritik.

 

Lihat juga:

Tanggapan Anda:

error: