Hubungi Kami"... jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, ..." (Rm. 14:8)

Menteri Terbaik Dunia! Ukirlah Prestasi Iman Maksimal…

Menteri Terbaik Dunia
Via img: youtube.com


Fokus Hidup
“Sebagai orang percaya kita perlu memaksimalkan kekuatan rohani kita, sebab kita harus terus berjuang dalam iman. Sudahkah kita memaksimalkan kedewasaan rohani kita? Dan, bagaimana caranya? Simak renungan yang berjudul Menteri Terbaik Dunia! Ukirlah Prestasi Iman Maksimal… ini.”

Bacaan Nats: 1 Korintus 9:23-27
Segala sesuatu ini aku lakukan karena Injil, supaya aku mendapat 
bagian dalamnya. (ay. 23)

Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua 
peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang 
mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu 
memperolehnya! (ay. 24)

Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, 
menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk 
memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh
suatu mahkota yang abadi. (ay. 25)

Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju 
yang sembarangan saja memukul. (ay. 26)

Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya 
sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku 
sendiri ditolak. (ay. 27)

Meraih prestasi yang pantas dan mendapatkan suatu penghargaan karena kinerja yang sangat baik, tidaklah mudah. Butuh komitmen, kerja keras, dan kecerdasan dalam mencapainya. Kita pasti terpukau mendengar seorang wanita Menteri Indonesia, diakui dunia sebagai Menteri Terbaik Dunia.

Dialah Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani Indrawati. Ini ketiga kalinya, beliau mengukir prestasi sebagai Menteri Keuangan Terbaik di Asia Pasifik 2019, versi majalah keuangan FinanceAsia pada 2 April 2019. Sebelumnya pada tahun 2017 dan 2018, beliau juga meraih penghargaan serupa versi FinanceAsia.

Baca juga: 10 FAKTA JODOH KRISTEN BERDASARKAN ALKITAB

Beliau mendapat predikat ini, sebab berhasil membawa perekonomian Indonesia ke arah yang lebih baik, dengan mencatatkan defisit anggaran terendah dalam enam tahun terakhir pada 2018, serta meningkatkan angka kepatuhan pajak.

Dan yang mengagumkan, beliau juga pernah mendapatkan penghargaan dunia sebagai menteri terbaik 2018. Tentu tak terbayangkan di benak kita, bahwa ternyata Menteri terbaik dunia pernah jatuh kepada anak bangsa, salah satu menteri Indonesia.

Penghargaan yang diberikan ini adalah satu-satunya orang Asia pertama.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menerima penghargaan sebagai Best Minister in the World Award dalam acara World Government Summit di Dubai, Minggu 11 Februari 2018, Uni Emirat Arab.

Penghargaan menteri terbaik yang mulai diberikan pada 2016, merupakan penghargaan global yang diberikan kepada satu orang menteri dari semua negara di dunia, setiap tahunnya. Proses seleksi dan penentuan pemenangnya dilakukan oleh Ernst & Young, selaku lembaga independen.

Hasil kinerja mantan direktur pelaksana Bank Dunia ini, yang telah melakukan berbagai kebijakan ekonomi di bawah pemerintahan Jokowi, akhirnya mendapat apresiasi berupa Menteri keuangan terbaik se-Asia Pasifik dan Menteri terbaik dunia.

Menteri Terbaik Dunia
Via img: https://strategi.id

Penghargaan tersebut, tentu beliau dedikasikan kepada seluruh rakyat Indonesia dan seluruh jajaran kementerian keuangan yang telah bekerja keras mengelola keuangan negara dengan integritas dan komitmen tinggi, untuk menciptakan kesejahteraan rakyat yang merata dan berkeadilan.

Baca juga: Mengingat Kebaikan Tuhan, Inilah Manfaatnya…

Kita patut berbangga dengan prestasi anak negeri yang menaikkan gengsi Indonesia di mata dunia, apalagi ini di anugerahi sebagai menteri terbaik dari seleksi seluruh negara di dunia. Dan tentu kita juga berharap sejumlah PR yang harus dilakukan pemerintah terkait dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia, mencapai target-target yang diharapkan.

Mendapat pengakuan dunia memang membanggakan dan ada apresiasi yang diberikan dalam bentuk penghargaan seperti halnya diperoleh Menteri Sri Mulyani. Pengakuan itu di dapat tentu bukan mudah, ada percepatan aksi dan perhitungan tepat yang dilakukan, sehingga mencapai hasil yang maksimal pula.

Sadarkah kita bahwa dalam kehidupan rohani, kita harus memaksimalkan kekuatan kita?

Paulus mengibaratkan kita seperti berada dalam gelanggang pertandingan dan kita harus berlari dengan maksimal, agar beroleh mahkota yang disediakan-Nya. Tetapi dalam gelanggang rohani, kita berlari bukan tanpa tujuan, perlu melatih dan menguasai diri.

Paulus sendiri memerhatikan keadaan ini, ia bukan hanya menjadi atlet rohani yang sekadar saja.

Melainkan selalu mawas diri dan berlari dengan kencang agar jangan ia ditolak, “Saya berbuat begitu, sebab saya tidak mau sampai terjadi bahwa setelah saya mengajak orang lain turut dalam perlombaan itu, saya sendiri ditolak.” (BIS).

Sangat disayangkan bila seseorang sudah berlari begitu jauh dengan kecepatan maksimal, tetapi harus terhenti hanya karena kefanaan dunia. Tentu mahkota yang disediakan Tuhan tidak diperolehnya, ia ditolak atau tidak mendapat apresiasi yang pantas.

Baca juga: Kemarahan Bergejolak? Ini Pentingnya Menguasai Diri…

Oleh sebab itu, teruslah berlari dan jangan hiraukan harta duniawi atau segala keinginan duniawi. Mulailah melepaskan diri dari kehidupan cinta dunia dan hidup wajar menurut manusia pada umumnya.

Contoh hidup wajar adalah menikmati segala keinginan hati dan kemauan saja, bahkan tidak mementingkan pekerjaan Tuhan, jarang beribadah, dan tidak berusaha untuk hidup berkenan di hadapan Tuhan dengan pikul salib, menyangkal diri, dan rela berkorban untuk perkara rohani. Atau merubah cara hidup dan karakter agar serupa dengan Kristus.

Memang kesenangan-kesenangan yang dilakukan tidaklah dikategorikan dosa pada umumnya, seperti selingkuh, menipu, mabuk-mabukkan, dan perbuatan asusila lainnya.

Namun, pengabaian terhadap berjalan dalam kehendak dan pimpinan Tuhan, serta mementingkan diri sendiri atau keinginan hatinya daripada kepentingan Tuhan adalah perkara mengabaikan perlombaan iman yang berdampak kepada kekekalan. Seharusnya berjuang sampai akhir.

Perhatikanlah kehidupan rohani kita sejak dini agar di pengadilan terakhir, Tuhan Yesus tidak berkata kepada kita, “Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!” melainkan kita dipermuliakan bersama-sama dengan Kristus. Janganlah kita seperti apa yang dituliskan pada nats di bawah ini.

Baca juga: 12 PRINSIP PERNIKAHAN KRISTEN BERDASARKAN ALKITAB

Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?

Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!” (Mat. 7:21-23).

Oleh sebab itu, bila kita belum terlibat dalam perlombaan ini, jangan menunda, mulailah segera dan akhirilah dengan baik. Ukirlah prestasi iman kita dengan maksimal.

 

DOA
Bapa, aku ingin terus berlari dan mengakhiri pertandingan iman dengan baik, serta beroleh mahkota yang Engkau janjikan. Mampukan aku ya Tuhan. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin.

Menteri terbaik dunia

(Tulisan ini adalah tulisan asli penulis yang sebagian isi sudah dimuat dalam renungan harian Manna Sorgawi)
(Dilarang meng-copy dan publish ulang tulisan ini, tanpa seijin penulis)

Jika Anda merasa diberkati dengan artikel “Menteri Terbaik Dunia! Ukirlah Prestasi Iman Maksimal…” ini, bagikanlah ke sosmed (Facebook, Twitter, Linkedin, dll.) Anda.

Like (Sukai) juga Fanspage Facebook Fokus Hidup yang ada di situs ini atau klik DI SINI untuk mendapatkan info-info terbaru dari fokushidup.com.

Dan bergabunglah juga dengan grup Facebook Fokus Hidup dengan cara klik DI SINI.

Silahkan tinggalkan komentar Anda di bawah artikel ini untuk menanggapi, bertanya, ataupun memberikan saran dan kritik.

 

Kunjungi juga beberapa artikel di bawah ini yang menguatkan iman Saudara!

 

 

 

Tanggapan Anda:

error: