Hubungi Kami"... jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, ..." (Rm. 14:8)

Daur Ulang Air, Kemajuan Teknologi Era Globalisasi

(Brine water flows into the Mediterranean Sea after passing through a desalination plant in the coastal city of Hadera May 16, 2010. Img via: https://www.businessinsider.com)

Fokus Hidup – “Renungan ini mengisahkan kecerdasan manusia yang membuat teknologi daur ulang air dan memproduksi sejumlah besar air untuk kebutuhan masyarakat banyak. Seperti apa sistem yang dibuatnya? Bila manusia bisa mendaur ulang air, apakah Tuhan bisa mendaur ulang manusia? Simak renungan ini.”

 

 

Bacaan ayat: Lukas 5:31-32; Roma 3:23-25
Lalu jawab Yesus kepada mereka, kata-Nya: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang 
sakit; (ayat 31)

Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat. (ayat 32)
(Lukas 5:31-32)

Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, (ayat 23)
dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. (ayat 24)

Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini 
dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi 
dahulu pada masa kesabaran-Nya. (ayat 25)
(Roma 3:23-25)

 

 

Perkembangan teknologi yang begitu pesat di era globalisasi ini. tentu memberikan manfaat tersendiri bagi penggunanya bila digunakan untuk hal yang baik pula. Di antaranya teknologi yang dirancang khusus untuk memproduksi air, ternyata dapat mencukupi kebutuhan air di negara yang menerapkan sistem teknologi ini.

Baca juga: Jangan Putus Asa Berseru

Mungkin saja kita baru mendengar istilah daur ulang air. Bukan hanya sampah yang bisa di daur ulang, tetapi ternyata air juga dapat di daur ulang.

Daur ulang air ialah memproduksi ulang air yang sebelumnya tidak layak digunakan.

Air merupakan kebutuhan dasar dari semua organisme yang hidup. Banyak manfaat yang diperoleh dari air untuk semua makhluk hidup. Sebab itu, berbagai negara mengupayakan air bagi warganya, agar tidak terjadi kekeringan dan krisis air.

Untuk memenuhi kebutuhan air di suatu wilayah atau negara, seharusnya pemerintah setempat menerapkan sistem manajemen air.

Salah satu negara yang paling gersang di Timur Tengah yaitu Israel, telah menerapkan sistem manajemen air sehingga dapat memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat, pertanian, dan sebagainya. Di negara tersebut, ilmu pengetahuan dan teknologi mampu mengubah padang gurun tandus menjadi lahan perkebunan sayur dan buah.

Sistem drip irrigation atau irigasi tetes, mampu memberikan hasil alam yang maksimal.

Uniknya, air yang di suply adalah daur ulang dari air kotor bekas rumah tangga dan industri.

Air yang telah di daur ulang ini, digunakan untuk irigasi pertanian, sisa kotoran yang disaring dijadikan pupuk dan biodiesel, dan aman untuk di minum.

Israel juga menggunakan 40% dari air laut untuk kebutuhan air minum. Dengan teknologi desalinasi, air laut yang melewati beberapa tahap penyaringan diberikan mineral dan kalsium hingga menjadi air minum.

Penasihat Senior Pengembangan Bisnis Hagihon, Joshua Yeres mengatakan, “ada 4 titik desalinasi yang mengambil air laut dan masuk ke sistem yang besar dan mengubahnya menjadi air minum yang di pompa ke seluruh Jerusalem.” Selain itu, Israel juga menggunakan metode penyulingan air hujan untuk kebutuhan rumah tangga.

Lebih dari 100 sekolah di Israel menggunakan metode penyulingan ini untuk berbagai keperluan air di sekolah.

Tak dapat dimungkiri, Bangsa Israel sampai saat ini adalah bangsa pilihan Tuhan. Bangsa ini tetap diberkati oleh Tuhan melalui berbagai kemampuan dan kecerdasan di atas rata-rata. Kecerdasan mereka dalam hal teknologi mampu memukau dunia, salah satunya adalah daur ulang air.

Melihat keunggulan ini, Kita juga seharusnya mendoakan bangsa kita, agar menerapkan metode daur ulang air, sehingga pertanian yang ada di wilayah yang mengalami kekeringan dapat memproduksi hasil bumi dengan maksimal.

Sebagaimana air dapat di daur ulang dari limbah rumah tangga dan industri melalui teknologi daur ulang air, hingga akhirnya juga dapat diminum, demikian juga kasih Tuhan bagi kita.

Jika dapat diibaratkan, kitalah limbah yang menjijikkan, penuh dosa, dan terbelenggu oleh kuasa dosa. Tidak ada sesuatu apapun yang dapat kita gunakan sebagai upaya pembenaran agar berkenan di hadapan Tuhan. Namun karena kasihNya, Tuhan Yesus mau merangkul dan mendaur ulang hidup kita.

Baca juga: Mengasihi Tanpa Syarat

Asal kita datang kepada-Nya dengan meminta pengampunan dan memohon belas kasihan-Nya serta hidup dalam pertobatan, maka kita akan disucikan dan dilayakkan oleh-Nya. Kita akan menjadi ciptaan baru!

 

DOA
Bapa sorgawi, bentuklah hidupku menjadi berkenan bagiMu dan tetap hidup di jalanMu. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.

 

“Bila manusia dapat mendaur ulang limbah air, terlebih Tuhan, Ia dapat mendaur ulang hidup kita sehingga menjadi alat-Nya.”

“Dia menerima kita apa adanya, dan sanggup memulihkan hidup kita.” 

 

 

(Renungan ini adalah tulisan asli penulis dan sudah dimuat dalam Renungan Harian Manna Sorgawi, No. 214 Tahun XVIII)
(Dilarang meng-copy dan publish ulang tulisan ini, tanpa seijin penulis)

 

Jika Anda merasa diberkati dengan Artikel berjudul, “Teknologi Daur Ulang Air” ini, bagikanlah ke sosmed (Facebook, Twitter, Gogle+, dll.) Anda. Jangan lupa, Like (Sukai) Fanspage Facebook Fokus Hidup yang ada di situs ini atau klik di sini untuk mendapatkan info-info terbaru dari fokushidup.com.

Mari bergabung juga dengan grup Facebook Fokus Hidup dengan cara klik di sini. Silahkan tinggalkan komentar Anda, bila ingin menanggapi, bertanya, ataupun memberikan saran dan kritik. <>

 

Tanggapan Anda:

error: