Hubungi Kami"... jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, ..." (Rm. 14:8)

Tuhan Membiarkan Dosa? Ini Rencana Indah Dibaliknya…

Tuhan Membiarkan Dosa
Via Img: https://he.light-of-truth.org/

Fokus HidupMengapa dosa terjadi di dalam dunia? Benarkah Tuhan membiarkan manusia hidup dikuasai dosa? Dapatkan manusia keluar dari dosa dan beroleh keselamatan? Simak artikel berjudul Tuhan Membiarkan Dosa? Ini Rencana Indah dibaliknya ini.

 

Bacaan Nats: Roma 11:29-32
Sebab Allah tidak menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya. (ay. 29)

Sebab sama seperti kamu dahulu tidak taat kepada Allah, tetapi sekarang beroleh 
kemurahan oleh ketidaktaatan mereka, (ay. 30)

demikian juga mereka sekarang tidak taat, supaya oleh kemurahan yang telah kamu 
peroleh, mereka juga akan beroleh kemurahan. (ay. 31)

Sebab Allah telah mengurung semua orang dalam ketidaktaatan, supaya Ia dapat 
menunjukkan kemurahan-Nya atas mereka semua. (ay. 32)

 

Dosa tidaklah diciptakan oleh Tuhan, melainkan muncul karena pemberontakan sebagian malaikat di Sorga yang akhirnya Tuhan membuangnya ke bumi (Yes. 14:12-15). Iblis tidak ingin ciptaan-Nya yang mulia itu, beroleh keistimewaan dari Tuhan. Itu sebabnya ia menggoda manusia agar mewarisi sifatnya yang memberontak, sombong, mengikuti keinginannya, cenderung menguasai, dsb-nya.

Ini adalah upaya Iblis supaya semakin banyak orang yang bersekutu dengannya, menjadi pengikutnya, dan bersama-sama dengannya menuju dunia yang gelap nan kelam penuh penderitaan dan penyiksaan, yakni penghukuman kekal. Atau yang kita kenal dengan isitlah “neraka”.

Baca juga: Melihat dengan Mata Rohani, Fokus Iman yang Benar

Iblis tidak lagi bisa bertobat dan menjadi serupa dengan Kristus, sebab karakter, kepribadian, sikap, dan gambar dirinya tidak bisa lagi diperbaharui. Berbeda dengan manusia, diberikan kesempatan untuk mengenakan Kristus di dalam hidupnya. Targetnya menjadi seperti Yesus, inilah kekristenan yang sejati.

Manusia istimewa di mata Tuhan dan diberikan kesempatan untuk kembali kepada-Nya.

Mungkin terbersit sebuah pertanyaan dalam dalam benak kita, mengapa Tuhan mengizinkan dosa itu terjadi? Atau mengapakah Tuhan membiarkan dosa? Tuhan tentu berkuasa menyelamatkan sewaktu manusia jatuh ke dalam dosa, bahkan saat itu, Tuhan dapat menghalangi manusia untuk memakan buah terlarang.

Tetapi, Ia tidak melakukannya. Mengapa? Kita mungkin mulai membayangkan seandainya manusia tidak jatuh ke dalam dosa. Atau bahkan kita mulai menyalahkan Adam dan Hawa karena melanggar perintah Tuhan. Padahal seandainya kita menjadi Adam dan Hawa, kita pun pasti akan melakukan hal yang sama sewaktu di Taman Eden, sebab perbuatan dari manusia pertama itu, juga mewakili kita.

Keistimewaan manusia yang diciptakan Tuhan adalah memiliki free will. Manusia diciptakan bukan seperti robot yang tidak memiliki kehendak atas tuannya. Sebab kehendak bebas, membuat manusia bisa memilih taat atau tidak.

Selagi manusia memilih taat dengan tidak memakan pohon pengetahuan yang ditempatkan di Taman Eden, maka manusia tidak akan terpengaruh oleh dosa.

Baca juga: Konsistensi Allah dalam Alkitab, Sungguh Menajubkan

Bagaimana ukuran standar ketaatan manusia pertama? Tentu, jika tanpa ada perintah dan larangan, maka tidak akan ada bentuk ketaatan yang diperlihatkan atau dibuktikan oleh manusia terhadap Allah. Aturan atau larangan yang berlaku sebagai pembuktian bahwa manusia bersedia taat atau tidak.

Pohon pengetahuan yang ditaruh di Taman Eden oleh Tuhan, bukan menjebak manusia untuk jatuh ke dalam dosa, melainkan sebagai bukti kehendak bebas yang Tuhan berikan kepada manusia untuk taat kepada perintah Tuhan atau tidak. Pohon itu merupakan tolok ukur ketaatan manusia.

Mirisnya, manusia tergiur dengan tawaran Iblis melalui Hawa dan jatuh ke dalam dosa. Di sini terkesan Tuhan membiarkan dosa. Akan tetapi, ketahuilah Tuhan bisa saja menghalangi manusia, tetapi Ia Allah yang konsisten dan kebenaran ada di dalam diri-Nya, karena itu Allah tidak bisa menyangkali Firman-Nya.

Firman-Nya kepada manusia bahwa apabila manusia memakan pohon itu akan mati (Kej. 2:17), bukanlah isapan jempol belaka. Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang berintegritas dan tidak pernah plin-plan dengan perkataaan-Nya. Maka, manusia akan mengalami kematian setelah memakan buah itu. Ini riil, pasti, dan mutlak.

Solusi manusia pertama agar tidak mengalami kematian ialah jika Ia taat dan bertanggung jawab atas apa yang sudah Tuhan percayakan kepada-Nya, termasuk dengan menaati larangan itu. Dan ketaatan, itulah yang menjadi standar hubungan manusia dengan Tuhan.

Faktanya, karena dosa, manusia akhirnya mengalami kematian fisik, jasmaninya tidak lagi bersifat kekal namun fana. Bahkan seharusnya manusia mengalami kematian kekal, yakni hidup dalam penghukuman kekal (neraka) dan di situlah tempat manusia yang seharusnya.

Baca juga: Bernilai di Mata Tuhan! Ini Agenda Hidup yang Seharusnya…

Beruntungnya dan patut kita syukuri, bahwa Tuhan saat itu mengusir manusia dari Taman Eden dan menutup akses kembalinya manusia yang telah jatuh ke dalam dosa, ke Taman Eden.

Sebab bila manusia kembali ke taman yang sebelumnya merupakan tempat tinggal mereka dan memakan pohon kehidupan, maka dosa menjadi kekal. Dan dapat dipastikan, manusia kehilangan kemuliaan Allah untuk selamanya, terpisah dengan Allah yang bersifat kekal, beroleh hukuman kekal, dan tidak ada lagi sarana pembenaran. Manusia akan sama dengan iblis, tidak bisa lagi dibaharui menjadi ciptaan yang baru.

Tetapi bukan Tuhan tidak peduli, melainkan kasih-Nya yang besar ialah Ia datang menemui manusia dan menutupi ketelanjangannya dengan memberikan kulit binatang (Kej 3:21). Dibaliknya ada rancangan Tuhan yang indah, mulia, dan luar biasa bagi manusia yang berdosa.

Bisa saja Tuhan langsung memusnahkan manusia namun itu tidak dilakukan-Nya. Terlalu mudah bagi Dia Sang Pencipta untuk menciptakan jenis baru atau species manusia yang lebih baik darinya. Akan tetapi bukan itu yang dilakukan-Nya. Mengapa? karena Ia mengasihi manusia.

Baca juga: Daur Ulang Air, Kemajuan Teknologi Era Globalisasi

Tuhan pun mengusir manusia dari Taman Eden agar tidak memakan buah dari pohon kehidupan sehingga dosa tidak menjadi kekal dan bisa diselesaikan dengan cara Tuhan (Kej 3:23-24).

Lantas, apakah Tuhan membiarkan dosa? Ya, Tuhan membiarkan dosa untuk sementara waktu.

Kata “telah mengurung,” pada ayat 32 dalam bahasa Yunani menggunakan kata συνέκλεισεν – sunekleiesen dari akar συγκλείω – sugkleio, yang artinya to shut, enclose, confine. BIS menerjemahkan “… sudah membiarkan seluruh umat manusia dikuasai ketidaktaatan ….” Berarti memang Tuhan membiarkan dosa atau membiarkan manusia hidup dalam ketidaktaatan.

Di sini terlihat ada pembiaran dari Tuhan akan dosa itu sendiri yang mengendalikan manusia. Ia jelas membiarkan manusia jatuh ke dalam dosa, tetapi tentu untuk sementara waktu hingga janji keselamatan-Nya digenapi (Yes 9:5-6). Sebagaimana tertulis dalam nats selanjutnya, “… supaya Ia dapat menunjukkan belas kasihan-Nya kepada mereka semuanya.” (Rm. 11:32, BIS)

Kasih Tuhan sejak awal kepada manusia begitu besar dan tak terkira, ini terbukti sejak mulanya manusia jatuh ke dalam dosa Ia telah merancangkan penyelamatan bagi manusia.

Penyelamatan seperti apa? Rancangan penyelamatan-Nya, telah diberitahukan saat itu juga, yakni terdapat dalam Kejadian 3:15, “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.” Perkataan Allah ini, disebut Injil mula-mula.

Baca juga: Hoax Versus Realita! Milikilah Integritas Iman…

Bahwa benarlah kedatangan Kristus ke dalam dunia, membuat Iblis takut dan gentar, bahkan mereka memilih merasuki 5000 ekor babi, daripada saat itu juga masuk dalam penghukuman kekal. Selama Tuhan Yesus melayani di bumi, Iblis dibuat-Nya ketar-ketir, gemetar, dan takluk kepadanya.

Namun iblis mencari cara menghalangi pemerintahan Kristus yang ia pikir terjadi di bumi ini, dan dengan siasatnya, ia meremukkan tumit-Nya; “menunjuk kepada penyaliban Kristus”. Iblis merasa menang bahwa telah membunuh Tuhan Yesus melalui menguasai pemikiran para tokoh Yahudi saat itu yang menyalibkan Tuhan.

Seolah menang, padahal tidak disadarinya, bahwa Bapa mengizinkan Tuhan Yesus Anak-Nya yang Tunggal, mati disalibkan agar terjadi misi penyelamatan bagi dunia. Selain itu, kematian-Nya merupakan bukti bahwa betapa Ia peduli dan mengasihi.

Kini , oleh anugerah-Nya yang besar melalui pengorbanan Kristus, semua manusia dapat hidup berkenan kepada Allah atau serupa dengan Kristus. Manusia tidak lagi hidup atau dikuasai dosa, sebaliknya hidup untuk Kristus dan berkenan di hadapan Tuhan.

Jadi, maksud Tuhan membiarkan dosa adalah pada klimaksnya ketika manusia tidak lagi bisa keluar dari belenggu dosa, ia memberikan jalan keselamatan yang sempurna. Yakni, melalui Kristus! Dan Dia-lah satu-satunya akses kita menuju kepada keselamatan kekal.

Baca juga: Menteri Terbaik Dunia! Ukirlah Prestasi Iman Maksimal…

Inilah rancangan yang indah, mulia, dan luar biasa dibalik Tuhan membiarkan dosa. Kabar gembira dan bahagia! Inilah berita Injil bagi dunia. Rancangan keselamatan ini, adalah anugerah terbesar, tak terkira, dan sungguh tak ternilai.

Bila kesempatan kita masih ada, kita masih bernafas, maka jangan sia-siakan waktu ini. Berbaliklah kepada-Nya dan tanggalkan segala dosa dan beban yang merintangi. Jauhilah dosa dan hiduplah berkenan di hadapan Tuhan. Pindahkanlah hati kita ke sorga, agar kita tidak terikat dengan dunia dan fokusnya melakukan segala sesuatu untuk kemuliaan Tuhan saja. Bergegaslah!

 

DOA
Bapa sorgawi, aku mau serahkan hidupku untuk Engkau dan belajar untuk hidup berkenan bagi-Mu. Bimbinglah daku dan tuntunlah kepada perkenaan-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.

Tuhan yang membiarkan dosa

(Dilarang meng-copy dan publish ulang tulisan ini, tanpa seijin penulis)

Jika Anda merasa diberkati dengan artikel “Tuhan Membiarkan Dosa? Ini Rencana Indah dibaliknya” ini, bagikanlah ke sosmed (Facebook, Twitter, Linkedin, dll.) Anda.

Like (Sukai) juga Fanspage Facebook Fokus Hidup yang ada di situs ini atau klik DI SINI untuk mendapatkan info-info terbaru dari fokushidup.com.

Dan bergabunglah juga dengan grup Facebook Fokus Hidup dengan cara klik DI SINI.

Silahkan tinggalkan komentar Anda di bawah artikel ini untuk menanggapi, bertanya, ataupun memberikan saran dan kritik.

 

Kunjungi juga beberapa artikel di bawah ini yang menguatkan iman Saudara!

Tanggapan Anda:

error: