Tuhan Yesus Mengutuk Pohon Ara? Ini Penjelasannya…
|Fokus Hidup – ”Tuhan Yesus mencari buah ara yang bukan pada musimnya, tentu peristiwa ini membuat bingung pembacanya. Karena itu forum tanya jawab Fokus Hidup bagian ini berjudul, Tuhan Yesus Mengutuk Pohon Ara? Ini Penjelasannya… Simaklah dengan seksama!”
Pertanyaan:
Kisah pohon ara yang dikutuk Tuhan Yesus (Mrk. 11:12-14), disebutkan bahwa saat itu belum musim berbuah. Tentu sangatlah aneh bila pohon tersebut tidak berbuah pada musimnya, namun Tuhan Yesus mencari buahnya. Hal ini menimbulkan beberapa pertanyaan dalam benak saya, yang sulit dijelaskan secara logika.
Pertanyaannya, mengapa Tuhan Yesus mencari-cari buah dari pohon tersebut yang belum pada musimnya berbuah? Lanta mengapa Ia mengutuknya? Benarkah pohon ara yang dikutuk ini masih ada di Israel dan dijadikan sebagai peringatan turun temurun?
Baca juga: Sulit Mengatasi Cemburu dan Pikiran Positif? Ini Solusinya…
Jawaban Tuhan Yesus Mengutuk Pohon Ara
Memang bila kita memperhatikan kisah mengenai Tuhan Yesus mengutuk pohon ara, akan membingungkan dan sulit menemukan jawaban, bila kita tidak memperhatikan konteks nats dan tanpa memiliki pengetahuan sekilas mengenai pohon ara pada umumnya.
Melihat konteks dan memiliki pengetahuan dasar atau umum mengenai pohon ara adalah penting guna menemukan jawaban mengenai pertanyaan seputar nats ini, sebagaimana halnya muncul pertanyaan-pertanyaan di atas.
Karena itu, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, maka akan dibagi dalam beberapa penjelasan di bawah ini. Penjelasannya berupa sepintas mengenai pohon Ara, kronologis Tuhan Yesus mengutuk pohon ara, alasan Tuhan Yesus mencari buah ara, dan penjelasan keberadaan pohon ara yang dikutuk.
Sekilas mengenai Pohon Ara
Pohon yang pertama kali disebutkan dalam Alkitab selain pohon pengetahuan dan pohon kehidupan adalah pohon ara. Ketika Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa dan menyadari telanjang, mereka menutupi tubuhnya dengan daun pohon ara (Kej. 3:7).
Selain itu, pohon ara bersama-sama dengan pohon zaitun dan anggur (Hak. 9:8-13; Hab. 3:17), adalah tiga pohon yang paling menonjol dalam Alkitab dan disebutkan lebih dari 50 ayat. Pohon ini adalah tanaman asli Asia Barat Daya, Israel, Siria, dan Mesir, serta terkenal karena umurnya yang sangat panjang.
Meskipun pohon ini tumbuh liar, namun perlu dibudidayakan sehingga dapat memperoleh hasil yang baik (Luk. 13:6-9). Pohon ini cukup mampu beradaptasi dengan berbagai jenis tanah, bahkan bisa bertumbuh dengan baik di tanah yang berbatu-batu. Tingginya dapat mencapai kira-kira 9 m, dengan diameter batang kira-kira 0,6 m, dan memiliki cabang-cabang yang melebar. Daun-daunnya besar, lebarnya mencapai 20 cm atau lebih.
Baca juga: ALASAN MANUSIA SALING BERSAING, PENTING DISIMAK …
Buah dan daun pohon ini sangat bermanfaat, dan pohonnya juga bisa menjadi tempat perteduhan bila seseorang menempuh jarak yang jauh dan butuh istirahat sementara (Yoh 1:48-50). Di beberapa bagian Timur Tengah, daun-daun pohon ara, masih digunakan untuk membungkus buah dan untuk berbagai kegunaan lain.
Buahnya merupakan sumber makanan pokok, baik pada zaman Alkitab maupun pada zaman sekarang di beberapa negeri Timur Tengah. Buah ini dijadikan kue ara kering, yang praktis untuk dibawa (1Sam. 25:18; 30:12; 1Taw. 12:40). Buah ara ini dapat dimakan segar, dikeringkan, atau dibuat selai. Namun, buah yang dipetik harus segera dimanfaatkan, karena tidak dapat disimpan lebih lama (mudah rusak).
Kue ara ini pernah menyembuhkan luka Raja Hizkia dengan meletakkan di atas lukanya (2 Raj. 20:7), dan metode pengobatan ini masih digunakan sampai saat ini di Timur Tengah.
Manfaat yang terkandung dalam buah ara ini ialah buah yang paling kaya akan kalsium dan serat. Juga mengandung banyak antioksidan, flavonoid, dan polyphenol. Selain itu, kandungan serat yang tinggi dengan beragam vitamin dan mineral membuatnya sangat bermanfaat bagi kesehatan. Khasiat lainnya, buah ini dipercaya dapat mencegah kanker dan mampu mengobati diabetes.
Zat-zat aktif yang terdapat dalam buah ara, sejenis zat-zat pembersih yang bisa dipakai untuk mengobati luka luar dengan cara melumurinya. Unsur yang terkandung dalam buah ini adalah karbohidrat, protein, dan minyak. Buah ara juga bisa dibuat “madu ara”.
Baca juga: Agar Fokus Berdoa kepada Tuhan Setiap Saat
Ada dua jenis pohon ara yang ada di Israel, yakni ficus carica atau pohon ara biasa dan ficus sycomorus. Pohon yang sering disebut dengan pohon Zakheus adalah jenis pohon ficus sycomorus. Karena ingin melihat Yesus, Zakheus pun memanjat pohon ara jenis ini (Luk. 19:1-5).
Jenis pohon ara ficus carica ini, memiliki banyak buah, dan jenis inilah yang dikutuk oleh Tuhan Yesus.
Pohon ara juga oleh bangsa Israel dilambangkan sebagai ketenteraman. Penduduk yang bisa berada masing-masing di bawah pohon anggur dan pohon ara, mereka menjadi lambang ketenteraman negeri (1 Raj 4:25).
Kronologis Tuhan Yesus Mengutuk Pohon Ara
Peristiwa Tuhan Yesus mengutuk pohon ara terdapat dalam Markus 11:12-14 dan Matius 21:17-19. Kedua nats ini saling melengkapi satu sama lain. Sehingga, para pembaca bisa beroleh informasi yang tepat mengenai kronologis dikutuknya pohon ara biasa ini.
Baca juga: Agar Diurapi oleh Roh Kudus, Ini yang Perlu Dilakukan…
Kronologis Tuhan Yesus mengutuk pohon ara dalam Markus 11:12-14.
“Keesokan harinya sesudah Yesus dan kedua belas murid-Nya meninggalkan Betania, Yesus merasa lapar.
Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu Ia tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara.
Maka kata-Nya kepada pohon itu: “Jangan lagi seorang pun makan buahmu selama-lamanya!” Dan murid-murid-Nya pun mendengarnya.
Peristiwa yang tercatat dalam Matius 21:17-19, ialah:
Lalu Ia meninggalkan mereka dan pergi ke luar kota ke Betania dan bermalam di situ. Pada pagi-pagi hari dalam perjalanan-Nya kembali ke kota, Yesus merasa lapar.
Dekat jalan Ia melihat pohon ara lalu pergi ke situ, tetapi Ia tidak mendapat apa-apa pada pohon itu selain daun-daun saja. Kata-Nya kepada pohon itu: “Engkau tidak akan berbuah lagi selama-lamanya!” Dan seketika itu juga keringlah pohon ara itu.
Dalam perjalanan kembalinya Tuhan Yesus dengan para murid-murid-Nya dari Betania menuju Bait Allah di Yerusalem, di tengah perjalanan itu, Ia merasa lapar.
Menurut Wikipedia, Betania (bahasa Inggris: Bethany) merupakan nama desa yang dicatat dalam Alkitab terutama dalam Perjanjian Baru. Desa ini terletak sekitar 2 mil (3,2 km) di sebelah timur Yerusalem.
Baca juga: 7 Hal tentang Kisah Santa Klaus yang perlu Anda Ketahui
Perjalanan yang ditempuh dengan berjalan kaki yang cukup jauh itu, membuat Tuhan Yesus menjadi lapar. Melihat ada pohon ara di sekitar jalan itu, seperti biasanya seorang musafir yang melakukan perjalanan jauh dan mampir berteduh di bawah pohon ara, ia pun dapat memetik buah ara untuk membuang dahaga dan lapar.
Tuhan Yesus menghampiri pohon ara yang seharusnya memiliki buah, namun tidak ada satu pun buah yang ditemukan oleh-Nya. Itulah sebabnya Tuhan mengutuk pohon tersebut. Dan ajaib terjadi, bahkan membuat murid-murid tercengang, bahwa pohon itu benar-benar mati.
Kuasa perkataan Tuhan Yesus, membuat pohon ara tersebut seketika menjadi layu. Ini ada hal yang luar biasa dan ajaib, namun tentu tidak bisa diterima logika, mengapa Tuhan Yesus mencari buah pohon ara yang belum pada musimnya. Dan apa makna atau maksud Tuhan melakukan hal ini. Persoalan ini, akan dijelaskan pada bagian berikut ini.
Baca selanjutnya: Klik DI SINI atau klik NEXT di bawah ini untuk melanjutkan ke isi artikel berikutnya.
Freedom Fighter: Yes. He is.