Hubungi Kami"... jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, ..." (Rm. 14:8)

Bernilai di Mata Tuhan! Ini Agenda Hidup yang Seharusnya…

Bernilai di Mata Tuhan
Via img: ok.ru


Fokus Hidup
– “Dapatkah seseorang menjadi pribadi yang bernilai di hadapan Tuhan? Bagaimana menjadi seseorang yang  bernilai bagi Tuhan? Simak renungan berjudul Bernilai di Mata Tuhan! Ini Agenda Hidup yang Seharusnya… ini.

 

 

Bacaan Nats: Mazmur 116:15; 2 Petrus 3:14
Berharga di mata TUHAN kematian semua orang yang dikasihi-Nya.
(Mazmur 116:15)

Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, 
kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, 
dalam perdamaian dengan Dia.
(2 Petrus 3:14)

 

Tokoh besar Hindu, Mohandas Karamchand Gandhi, yang biasa dikenal dengan Mahatma Gandhi, pernah memuji ajaran Kekristenan dan Yesus.

Kekagumannya itu dituliskannya dalam sebuah surat yang ditujukan kepada Milton Newberry Frantz, seorang tetua agama Kristen di Amerika Serikat, pada tahun 1926.

Dalam surat tersebut Gandhi mengungkapkan rasa hormat dan betapa kagumnya ia terhadap Yesus Kristus.
Sebagian isi dari tulisan tersebut berbunyi, “Saya tidak berubah dari keyakinan bahwa Yesus adalah salah satu guru terbesar umat manusia.”

Baca juga: Biskuit Lumpur Dikonsumsi di Negara Ini. Hargai Makanan Anda!

Surat goresan tangan tokoh religius ini, kemudian dilelang dengan harga fantastis dan pada Maret 2018, terjual dengan harga yang tinggi, US$50,000 atau sekitar Rp.688 juta.

Mahatma Ghandi tentu tidak menyangka bila suatu hari tulisannya tersebut akan bernilai tinggi. Ia hanya menuangkan kekagumannya kepada Yesus sekaligus menggemakan toleransi umat beragama. Namun suratnya ini menjadi bernilai tinggi karena pemikiran, ide, dan kualitas hidupnya yang memberi dampak bagi dunia, terutama bagi agama kepercayaannya dan India.

Seandainya surat ini ditulis oleh orang biasa yang tidak dikenal, jangankan membeli dengan harga yang pantas, bahkan kemungkinan tidak ada yang berminat untuk membacanya.

Nilai sebuah karya biasanya diukur dari siapa yang membuatnya, profesionalismenya, inovasinya, dan tentu dari kepribadian orang tersebut. Surat Ghandi menjadi berharga karena ia seorang tokoh pemimpin spiritual dan politikus India yang menggores dunia dengan ajaran-ajaran kehidupan, toleransi, dan perdamaian.

Memang benar manusia berharga di mata Tuhan, karena itu Ia tidak menghendaki satu orang pun binasa; Ia begitu mengasihi manusia. Itu sebabnya Bapa mengutus Tuhan Yesus untuk menebus manusia dari kutuk dan dosa (Yoh 3:16).

Kita dapat menjadi pribadi yang bernilai di mata Tuhan karena bersedia membayar mahal melalui kematian-Nya di atas kayu salib. Harga yang pantas dari nilai seorang manusia adalah seharga pengorbanan Kristus di atas kayu salib. Kristus telah membeli kita yang “… terjual di bawah kuasa dosa” (Rm 7:14) dan kita dibeli dengan darah yang mahal (1 Pet 1:18-20).

Namun menjadi berharga atau bernilai di hadapan Tuhan, itu pilihan setiap individu; kitalah yang menentukannya! Kita bisa menghargai pengorbanan-Nya melalui hidup takut akan Tuhan, sebaliknya kita juga bisa menyai-nyiakan pengorbanan-Nya dengan hidup dalam ketidaktaatan, menduakan Tuhan, atau berpaling dari kasih-Nya.

Sebagaimana surat Mahatma Gandhi bernilai di mata dunia, begitu juga kita dapat menjadi pribadi yang bernilai pantas di mata dunia, bahkan di mata Tuhan. Namun masalah menjadi bernilai bagi Tuhan dan sesama, bukan persoalan mudah.

Kita harus berjuang menghidupi kebenaran-Nya melalui menyangkali keinginan daging, menjadi berkat dengan perbuatan kasih, dan hidup memuliakan Dia. Dan yang perlu kita targetkan atau agendakan dalam hidup ini seharusnya adalah menjadi pribadi yang bernilai di mata Tuhan.

Baca juga: 7 FAKTA TENTANG KARAKTER SAUDARA-SAUDARA YUSUF DALAM ALKITAB

Perhatikan kehidupan kita saat ini, apakah kita masih dipersoalkan dengan pemenuhan jasmani atau kita fokus untuk hidup berkenan kepada Tuhan atau hidup memuliakan Tuhan di sepanjang kesempatan kita tinggal di dunia ini.

Sebab itu, mari kita tingkatkan kualitas rohani kita dengan hidup sesuai standar Alkitab, sehingga kita bukan sekadar dilayakkan, juga bernilai di mata-Nya. Inilah yang seharusnya menjadi agenda hidup kita sampai kedatangan-Nya kedua kali atau ketika kematian menjemput.

 

DOA
Bapa di Sorga, kerinduanku ingin selalu menyenangkanMu dan menjadi permata Tuhan. Mampukan aku ya Tuhan. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.

 

Bernilai di Mata Tuhan

(Dilarang meng-copy dan publish ulang tulisan ini, tanpa seijin penulis)

 

 

Lihat juga:

 


Jika Anda merasa diberkati dengan artikel “Bernilai di Mata Tuhan! Ini Agenda Hidup yang Seharusnya..” ini, bagikanlah ke sosmed (Facebook, Twitter, Gogle+, dll.) Anda. Jangan lupa, Like (Sukai) Fanspage Facebook Fokus Hidup yang ada di situs ini atau klik DI SINI untuk mendapatkan info-info terbaru dari fokushidup.com.

Mari bergabung juga dengan grup Facebook Fokus Hidup dengan cara klik DI SINI. Silahkan tinggalkan komentar Anda, bila ingin menanggapi, bertanya, ataupun memberikan saran dan kritik.

 

Tanggapan Anda:

error: