Focus To Souw Not To Reap! Menaburlah…
Fokus Hidup – “Kebanyakan orang hanya fokus pada apa yang ia peroleh bukan pada apa yang akan ia tabur. Seharusnya kita focus to souw not to reap atau fokus pada menabur bukan menuai. Bagaimana caranya? Simak renungan ini yang dapat menguatkan iman Anda.”
Bacaan ayat: Galatia 6:7-10 Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. (ayat 7) Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu. (ayat 8) Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah. (ayat 9) Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman (ayat 10)
Seorang petani yang bercocok tanam padi, sebelum menabur ia pasti akan mempersiapkan dahulu segala sesuatunya. Ia harus menyediakan benih padi dan benihnya harus disemai dahulu. Selain itu, juga harus membajak sawah dan membuat bedeng, barulah Pak Tani dapat menanam benih yang telah disemainya itu.
Dalam penantian menuai, tentu Pak Tani tidak hanya diam saja sembari menunggu siap dituai. Ia harus melakukan perawatan dengan baik, seperti mengairi sawah secara proporsional, membersihkan dari rumput, dan menggunakan pupuk yang berkualitas untuk kesuburan dan pertumbuhan padi.
Bahkan, harus menggunakan obat untuk hama jika ada hama tikus dan lainnya menyerang. Ia juga harus mengontrol pertumbuhannya selama masa penantian menuai.
Baca juga: Spionase Rohani Mengincar; Berjaga-jagalah Senantiasa!
Jika ditinjau dalam Alkitab, hukum tabur tuai terjadi sejak tanah dikutuk karena manusia jatuh ke dalam dosa (Kej 3:17-19).
Pada masa air bah surut dan Nuh mempersembahkan korban, Tuhan berfirman dalam hati-Nya, bahwa “selama bumi masih ada takkan berhenti musim menabur dan menuai” (Kej 8:22).
Pasca hukum Taurat diberikan Tuhan melalui Musa, terjadilah ikatan perjanjian antara Tuhan dan bangsa Israel; apabila taat akan memperoleh berkat, apabila tidak taat memperoleh kutuk (Ul 28:1-2;15-16).
Dalam Perjanjian Baru, Paulus menegaskan bahwa apa yang ditabur, itu yang akan dituai. Jadi, Hukum tabur tuai tetap berlaku hingga kini. Selain itu, menabur tidak hanya dalam bentuk materi saja, melainkan juga mengenai segala aspek kehidupan, termasuk perbuatan kita (ay 8).
“Banyak orang kristen hanya focus to souw not to reap atau terfokus pada menuai bukan pada menabur, sehingga mereka lupa untuk menjaga kualitas rohani. Karena itu, akhirnya menjadi lemah dan tidak memperoleh janji Tuhan.”
Di dalam Gal 6:9, Paulus menganjurkan kepada kita agar, “Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.”
Menjadi lemah dapat disebabkan oleh situasi atau persoalan yang membuat kita kecewa, mempersalahkan Tuhan, atau bersungut-sungut, sehingga kita tidak bisa menuai. Maka, agar dapat menuai, perhatikan kerohanian kita!
Bersikaplah seperti seorang petani yang tidak pernah lelah, tetap konsisten, dan menjaga pertumbuhan padi sehingga ia dapat menuai.
Sebab itu, menaburlah benih yang baik selama kita hidup, karena kita tidak tahu kapan akan menuai.
Bisa saja kita sendiri atau anak cucu kita yang menuai, yang pasti tetap dan fokuslah pada menabur. Mengapa kita perlu fokus pada menabur? Supaya kita tidak menjadi lemah sebab janji Tuhan “ya dan amin,” dan pasti akan digenapi.
Baca juga: Keluar Dari Kekhawatiran Hidup yang Melemahkan Iman
Untuk itu, marilah kita menabur hal-hal yang bernilai Sorgawi, seperti menabur kasih dan kepedulian terhadap sesama, menabur ketekunan dan giat dalam iman, menabur ketaatan dan kesetiaan, dan memiliki karakter seperti Kristus atau keteladanan.
Dalam masa penantian menuai janganlah menjadi lemah, Focus to souw not to reap!
Bapa, ampunilah aku jika selama ini hanya terfokus kepada menuai tanpa fokus pada menabur. Ajarlah agar aku tetap setia. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.
(Dilarang meng-copy dan publish ulang tulisan ini, tanpa seijin penulis)
Jika Anda merasa diberkati dengan artikel “Focus To Souw Not To Reap! Menaburlah…” ini, bagikanlah ke sosmed (Facebook, Twitter, Gogle+, dll.) Anda. Jangan lupa, Like (Sukai) Fanspage Facebook Fokus Hidup yang ada di situs ini atau klik DI SINI untuk mendapatkan info-info terbaru dari fokushidup.com.
Mari bergabung juga dengan grup Facebook Fokus Hidup dengan cara klik DI SINI. Silahkan tinggalkan komentar Anda, bila ingin menanggapi, bertanya, ataupun memberikan saran dan kritik.
Kunjungi juga beberapa artikel di bawah ini yang dapat meneguhkan iman Saudara!
-
- Mencintai Walau Harus Terluka, Ini Bukti Kasih
- Died For 20 Minutes, Kisah Zack Clements
- Ketaatan Menghancurkan Tembok Penghalang Iman
- Menggunakan Kesempatan dengan Benar
- Tampil Inner Beauty, Cantik Batiniah
- Melibatkan Tuhan dalam Segala Hal
- Melihat dengan Mata Rohani, Fokus Iman yang Benar
- Hidup yang Berserah Kepada Tuhan
Bagikan Sekarang:
Related Posts
-
Menikmati Hidup Bersama Tuhan Setiap Waktu
1 Komentar | Nov 10, 2016
-
Daur Ulang Air, Kemajuan Teknologi Era Globalisasi
Tidak ada komentar | Mar 3, 2018
-
Mom’s Night Out; Milikilah Hati untuk Diubahkan Oleh-Nya…
Tidak ada komentar | Okt 16, 2016
-
Dampak Kebaikan Kecil bagi Orang Lain
1 Komentar | Sep 7, 2017
About The Author
julian JT.
Lulusan S1 Teologi di STT Lintas Budaya Jakarta. Berkarya dalam tulisan renungan Kristen, pengkhotbah, web content, dan pengajar. Quote: "Fokus hidup orang percaya sejatinya ialah menjadi serupa dengan Kristus."