Hubungi Kami"... jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, ..." (Rm. 14:8)

7 FAKTA TUHAN YESUS MATI PADA HARI JUMAT


Fokus Hidup“Sebagian di kalangan Kristen, sering mempersoalkan hari kematian Kristus. Ada yang mengatakan Jumat dan ada yang mengatakan hari Rabu. Manakah yang benar? Karena itu, artikel berjudul 7 FAKTA TUHAN YESUS MATI PADA HARI JUMAT, ditulis sebagai upaya untuk menjawab pertentangan ini.”

Kematian dan kebangkitan Kristus sampai detik ini, terus dipertentangkan dan diperdebatkan di kalangan ekstrimis agama maupun mereka yang menolak bukti otentik dalam Alkitab. Masih saja bergulir berbagai pandangan dan argumen yang mengatakan bahwa Tuhan Yesus tidak mati di atas kayu salib. Ada juga yang mengatakan Tuhan Yesus mati pada hari Jumat, tidaklah benar.

Di antaranya menggunakan pandangan injil Barnabas, yang diyakini oleh orang Kristen sebagai injil yang palsu, mengatakan bahwa yang disalibkan bukan Tuhan Yesus melainkan Yudas. Ada juga yang mengatakan bahwa kematian dan kebangkitan Kristus hanya cerita isapan jempol belaka atau sekelas dongeng saja. Itu sebabnya penulis membuat artikel mengenai 5 fakta Tuhan Yesus benar-benar mati disalibkan di atas kayu salib.

Belum selesai tuduhan tersebut, muncul juga pandangan mengenai kronologis kematian Kristus.

Pandangan tersebut seperti telah disinggung di atas, adalah disebutkan Tuhan Yesus tidak mati pada hari Jumat yang disebut Jumat Agung, melainkan hari Rabu. Jika benar, pada hari Rabu Tuhan Yesus disalibkan, perlukah disandang dengan sebutan “Rabu Agung?”

Baca juga: Tuhan Yesus Datang untuk Melayani! Teladanilah Kristus…

Alkitab memang tidak secara khusus mencatat pada hari apa Yesus disalibkan, tetapi bukan berarti kita dengan mudah menggunakan logika dan penafsiran mutlak untuk memaksakan pemahaman bahwa Tuhan Yesus mati pada hari Rabu. Bila kita kaji dengan seksama, maka sangat kuat anggapan bahwa Yesus mati pada hari Jumat. Berikut ini penjelasan 7 fakta Tuhan Yesus mati pada hari Jumat dan bangkit pada hari pertama atau Minggu.

1. Fakta Tuhan Yesus Mati Pada Hari Jumat Berdasarkan Tradisi Gereja

Fakta Tuhan Yesus mati hari Jumat ialah berdasarkan bukti historis yang sebenarnya sulit dibantahkan, yakni berdasarkan tradisi gereja.

Berbagai argumen disampaikan oleh mereka yang tidak menyetujui bahwa Tuhan Yesus mati pada hari Jumat. Kuat asumsi mereka bahwa Rabulah hari di mana Tuhan Yesus di salib, karena di antaranya mereka beranggapan bahwa gereja abad keempat salah menetapkannya.

Menurut pandangan ini, bahwa ada kesalahan dalam penetapan hari penyaliban Kristus.

Mereka menuduh, penetapan Tuhan Yesus Kristus disalibkan pada hari Jumat, terjadi karena berdasarkan Markus 15:42, yang memberitahukan bahwa Kristus disalib menjelang hari Sabat. Kemungkinan atas dasar inilah gereja pada zaman kaisar Konstantin ini, tiga ratusan tahun kemudian atau gereja pada abad keempat, menetapkan Kristus disalibkan pada hari Jumat.

Pandangan ini juga menyebut, orang Kristen pada zaman ini, yang dipimpin oleh kaisar Konstantin, tidak fasih tentang Alkitab, sebab Alkitab pada saat itu tidak tersedia seperti sekarang dalam sebuah kitab yang tersusun rapi.

Baca juga: Mengasihi dengan Kasih Kristus (Efeses 5:2)

Begitu juga dengan penetapan hari Minggu sebagai hari Tuhan yang dirayakan oleh jemaat Kristiani baru, dilakukan setelah zaman Kaisar Konstantin. Padahal sejak dari abad pertama, sebagaimana disebut dalam Alkitab, para rasul berkumpul untuk beribadah dan memecah roti pada hari pertama minggu yaitu pada hari Minggu (l Kis 2:42; 20:7; 1 Kor 10:16; 11:23-).

Namun, tuduhan mereka ini yang mengatakan Tuhan Yesus bukan mati pada hari Jumat, lebih sulit diterima dibanding apa yang sudah ditetapkan oleh tradisi gereja.

Sebab yang lebih mendekati zaman kematian Kristus adalah gereja pada abad keempat. Dan bila dibanding dengan pandangan yang menentang Tuhan Yesus yang mati pada hari Jumat, tentu bisa lebih diragukan argumen mereka ini, karena jarak yang sudah terbentang jauh.

Mereka yang menentang hari Jumat sebagai kematian Kristus, kurang akurat zamannya (berbeda ribuan tahun), dibanding orang Kristen pada abad keempat, yang lebih mendekati masa penyaliban Kristus. Pastilah masih kental cerita tradisi dan informasi yang didapat dari orang percaya terdahulu.

Maka tulisan yang menghubungkan atau tuduhan yang dilontarkan bahwa Kaisar Konstantin sebagai penyebab tradisi Gereja menetapkan Tuhan Yesus disalibkan pada hari Jumat dan merayakan hari Tuhan pada hari Minggu tidaklah berdasar.

Bahkan mayoritas atau hampir semua ahli Kitab Suci, baik dari kalangan Katolik maupun Protestan, juga meyakini bahwa Yesus wafat pada hari Jumat, dan hal ini sudah diterima sampai sekitar 2000 tahun.

Tentu informasi yang mereka dapat berdasarkan literatur, anggapan-anggapan yang dilogikakan, dan penelitian-penelitian yang tidak seakurat dengan yang dipahami oleh gereja abad keempat.Sayangnya, dengan lantang dan mudahnya mereka menentang apa yang dipahami orang Kristen pada abad keempat yang sudah ditentukan hingga hari ini, bahwa realitanya Tuhan Yesus mati pada hari Jumat.

Kita lebih percaya yang mana, zaman mendekati masa penyaliban Tuhan Yesus (abad keempat), ataukah teolog zaman “now” yang mengkampanyekan Tuhan Yesus mati pada Rabu (boleh sandang Agung, ga ya?).

Baca juga: Mengasihi Tanpa Pandang Muka (Yohanes 8:1-11)

Yang pasti tingkat keakuratan data gereja abad keempat dengan mereka yang berasumsi Tuhan Yesus mati pada hari Rabu, tentunya lebih kuat gereja abad keempat. Karena selain didukung dari tradisi gereja awal terbentuk juga sesuai dengan penjelasan Alkitab.

Sedangkan para penganut pandangan ini, hanya berdasarkan data penafsiran dan perhitungan yang dilogikakan yang juga dianggap alkitabiah, namun sebenarnya dapat dibantahkan.

2. Fakta Tuhan Yesus Mati Pada Hari Jumat Berdasarkan Markus 15: 42

Fakta kedua bahwa Yesus mati pada hari Jumat, dapat kita lihat berdasarkan keterangan nats Alkitab, khususnya Markus 15:42.

“Sementara itu hari mulai malam, dan hari itu adalah hari persiapan, yaitu hari menjelang Sabat” (Markus 15:42).

Nats ini hendak memberitahukan kepada pembaca bahwa Tuhan Yesus mati pada hari Jumat. Setelah Tuhan Yesus mati tersalib, seorang anggota Majelis Besar yang terkemuka, yakni Yusuf dari Arimatea memberanikan diri meminta mayat Yesus kepada Pilatus untuk ia kuburkan (Mrk. 15:42-47).

Baca juga: Mengasihi Tanpa Pandang Waktu (Ratapan 3:22-23)

Di sini Markus memberitahukan kapan Yesus mati dan dikuburkan. Tuhan Yesus mati di atas kayu salib jam tiga sore dan dikuburkan menjelang malam yang disebut sebagai memasuki hari baru bagi orang Yahudi (dijelaskan pada sub judul “berdasarkan kronologis penyaliban”).

Hari baru tersebut memasuki hari Sabat. Yang dimaksud hari persiapan, yaitu hari di mana menjelang hari Sabat yang dimulai pada pukul 6 sore menurut tradisi Yahudi.

Nats ini memberikan informasi yang jelas di sini bahwa Yesus mati pada hari paskah yang jatuh pada hari Jumat, di mana esok harinya adalah hari Sabat orang Yahudi. Hari Sabat itu adalah hari ketujuh atau Sabtu, dengan demikian, jelaslah informasi yang kita terima dari Markus 15:42, yakni Tuhan Yesus mati pada hari Jumat.

Dan kita perlu bersyukur bahwa informasi yang begitu akurat ini, bukan hanya ada dalam tradisi gereja dan tertulis dalam nats ini saja. Namun yang luar biasanya, hingga hari ini dunia memperingati hari Jumat ini sebagai hari kematian Kristus atau disebut Jumat Agung.

Tetapi, bila ada yang menolak anggapan ini dengan dalih berdasarkan fakta kebenaran, maka tentunya perlu dipertanyakan akurasi data yang ia peroleh, yang tentu cacat. Karena hanya menggunakan logika perhitungan dalam penafsiran Alkitab dengan mengabaikan sinkronisasi penjelasan ayat-ayat yang lain dan mengabaikan sinkronisasi dengan tradisi gereja.

Sebagaimana dikutip dari http://www.katolisitas.org yang menjelaskan bahwa mayoritas atau hampir semua ahli Kitab Suci, baik dari kalangan Katolik maupun Protestan, juga meyakini bahwa Yesus wafat pada hari Jumat, dan hal ini sudah diterima sampai sekitar 2000 tahun:
  • “Keempat Injil sepakat, sebagaimana juga keseluruhan Tradisi Gereja bahwa Kristus wafat pada hari Jumat” (Warren Carroll, The Founding of Christendom, (Christendom Press: 1985), p. 366)
  • “Kata terakhir “persiapan”, dapat berarti “hari persiapan” (Mrk 15:42; Mat 27:62; Yoh 19:14,31,42). Ini mengacu kepada hari pada pekan Yahudi, tepat sebelum Sabat (yaitu Kamis malam sampai Jumat malam) … Di sini maksudnya pastilah Jumat, sebagaimana frasa berikutnya jelas menyebutkannya [Luk 23:540.” (I. Howard Marshall, The Gospel of Luke, (Wm. B. Eerdmans Publishing Co: 1978), p. 881)
  • “Kenyataan harus dihadapi bahwa tidak ada contoh lain tentang penerapan [Hari Persiapan dalam bahasa Yunani] disebutkan mengacu kepada hari lain kecuali hari Jumat. Sebab penyebutan hari Jumat, dihubungkan dengan Sabat (lih. Josephus, Ant 16.163) dan dari teks di abad ke-2 (Didache 8.1; Martyrdom of Polycarp 7.1). Bukti bahwa istilah tersebut digunakan untuk hari Jumat harus diterima.” (Leon Morris, The Gospel According to John, (Wm. B. Eerdmans Publishing Company:1995), p. 687)

Kematian Tuhan Yesus pada hari Jumat adalah fakta yang harus diterima oleh orang Kristen, bukan menimbulkan perdebatan baru yang notabene hanya untuk kepentingan diri sendiri dengan tujuan agar pemahamannya diterima. Namun tanpa dibuktikan oleh fakta sejarah (bukti pendukung) dan penafsiran Alkitab yang benar (bukti akurat).

Baca selanjutnya: Klik NEXT di bawah ini, atau klik DI SINI untuk melanjutkan ke isi artikel berikutnya.

2 Comments

Tanggapan Anda:

error: