Tidak Terpaku Oleh Keterbatasan Fisik, Berpikirlah Positif!
|Fokus Hidup – “Renungan yang berjudul ‘Tidak Terpaku oleh Keterbatasan Fisik, Berpikirlah Positif! ini, mengisahkan tentang seseorang yang memiliki keterbatasan tetapi tidak terpaku dan menangisi keterbatasannya. Apa yang dilakukannya? Simak renungan ini.”
Bacaan ayat: 2 Korintus 12:10; Filipi 4:8-9 Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat. (2 Korintus 12:10) Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. (ayat 8) Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu. (ayat 9) (Filipi 4:8-9)
Keterpurukan karena keadaan yang tidak menyenangkan sering dialami oleh banyak orang. Sayangnya, hanya segelintir orang yang melihat sisi positif mengenai apa yang dialaminya. Sebagian besar, melihat keterbatasannya sebagai hambatan dan tidak jarang yang menganggap dan menuduh Tuhan membuatnya demikian.
Terkait dengan berpikir positif walau dalam keterbatasan, saya melihat sebuah video yang menarik berdurasi dua menit, di Youtube.
Kisahnya merupakan sebuah ilustrasi yang memotivasi untuk memiliki cara pandang atau sudut pandang yang berbeda meski mengalami keterbatasan cacat tubuh, di mana si penderita tidak terpaku dengan keterbatasan fisik yang dialaminya.
Selain itu, kisah ini juga mengajak setiap orang untuk membahagiakan orang lain. Dengan kata lain, menjadi berkat bagi sesama.
Baca juga: Manusia Separuh Badan; Kisah Peng Shuilin
Di dalam Video tersebut diberikan keterangan berupa teks. Ada dua orang pria yang sedang menderita sakit parah terbaring lemah di ruangan rumah sakit. Salah seorang masih bisa duduk dan posisi tempat tidurnya ditempatkan di sebelah jendela. Sementara pria yang satunya hanya bisa terbaring.
“Setiap hari selepas makan siang, pria yang bisa duduk di sebelah jendela selalu menceritakan hal yang dilihatnya di luar jendela kepada pria yang hanya bisa berbaring. Pria yang hanya bisa berbaring ini selalu antusias mendengarnya. Jendela yang di dekat tempat tidurnya tersebut menghadap ke taman yang dilengkapi danau.”
Ada angsa indah berenang di danau itu dan anak-anak bermain air di perahu kecil. Pemandangan yang luar biasa di kejauhan menjadi latar dari taman itu. Pria yang di samping jendela tersebut selalu menceritakannya secara detail dan jelas. Sementara pria yang di sebelahnya selalu membayangkan keindahan tersebut sambil terbaring.
“Hari-hari berlalu sampai suatu hari di pagi itu, perawat memasuki ruangan dan menemukan pria yang di sebelah jendela sudah meninggal dengan tenang. Kemudian, pria yang satu itu meminta tempat tidurnya dipindahkan ke sebelah jendela agar bisa menyaksikan keindahan yang selama ini telah diceritakan kepadanya.”
Setelah dipindahkan, ia berusaha mengangkat badannya dengan susah payah untuk melihat ke luar jendela. Betapa kaget sang pria itu, karena yang dilihat bukan sebuah taman yang indah seperti yang diceritakan kepadanya, melainkan hanya ada tembok di balik jendela itu. Ternyata yang dilihatnya hanyalah tembok!
Baca juga: Melakukan Hal-hal Yang Besar Bersama Tuhan
Ia pun memanggil perawat dan bertanya “selama ini pria yang di sebelahku selalu bercerita hal-hal indah soal pemandangan di balik jendela, bagaimana ia bisa melihatnya?” Perawat itu kemudian menjelaskan bahwa pria yang sebelumnya itu sebenarnya buta bahkan ia tidak bisa melihat tembok tersebut.
“Mungkin dia hanya ingin menghiburmu dan membuat harimu lebih ceria,” jelas perawat itu.
Pria yang buta pada kisah di atas, hatinya tidak sebuta fisiknya. Meski tak bisa melihat, tetapi pikirannya tidak dibatasi oleh keterbatasannya. Ia tidak terpaku oleh keterbatasan fisik dirinya dan tidak meratapi diri, malah ia menghibur temannya agar temannya itu berbahagia dan memiliki pengharapan hidup.
Maukah kita berpikir terbalik dengan situasi yang menghimpit di sekitar kita dan hidup menyenangkan Tuhan dan sesama?
Janganlah kita berpikir naif dan seolah-olah Tuhan dalang dibaliknya yang membuat terpuruk. Ketahuilah rancangan Tuhan itu indah dan mulia bagi kita. Indah karena Kristus telah mengerjakan keselamatan bagi melalui kematian-Nya di atas kayu salib dan mulia sebab Ia menyediakan tempat di Sorga dan mengaruniakan mahkota serta memerintah bersama Kristus kepada barangsiapa yang menang dan mengakhiri pertandingan iman dengan baik.
Tetapi temukanlah kelebihan dan karunia Tuhan di dalam diri kita, serta berjalanlah dalam rencana-Nya.
Orang yang berfokus dan mencari Tuhan, pasti akan bertemu Tuhan. Mereka akan merasakan Tuhan bekerja di dalam hidupnya dan menyadari bagaimana hidupnya berharga di mata Tuhan. Bahkan Tuhan akan memakai segala keterbatasan dan kelebihannya untuk kemuliaan nama Tuhan.
Baca juga: Sukses Dengan Cara Yang Benar, Ini Prinsipnya…
Cara pandanglah yang akan membuat hidup seseorang berarti atau tidak, sembuh atau tidak, dan berhasil atau tidak, karena itu berpikirlah positif, hiduplah takut akan Tuhan, dan jadilah berkat.
(Dilarang meng-copy dan publish ulang tulisan ini, tanpa seijin penulis)
Jika Anda merasa diberkati dengan artikel “Tidak Terpaku oleh Keterbatasan Fisik, Berpikirlah Positif” ini, bagikanlah ke sosmed (Facebook, Twitter, Linkedin, dll.) Anda.
Like (Sukai) juga Fanspage Facebook Fokus Hidup yang ada di situs ini atau klik DI SINI untuk mendapatkan info-info terbaru dari fokushidup.com.
Dan bergabunglah juga dengan grup Facebook Fokus Hidup dengan cara klik DI SINI.
Silahkan tinggalkan komentar Anda di bawah artikel ini untuk menanggapi, bertanya, ataupun memberikan saran dan kritik.
Kunjungi juga beberapa artikel di bawah ini yang menguatkan iman Saudara!