Kebangkitan Kristus Memberi Hidup
|Fokus Hidup – “Banyak orang bertanya-bertanya apakah Yesus bangkit dari kematian-Nya? Lantas benarkah kebangkitan Kristus memberi hidup? Renungan ini menjawabnya sekaligus menjelaskannya.”
Bacaan ayat: Yohanes 20:1,11-18; Filipi 2:5-11 Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur itu dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur. (ayat 1) Tetapi Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu, dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring. (ayat 11-12) Kata malaikat-malaikat itu kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis?" Jawab Maria kepada mereka: "Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan." (ayat 13) Sesudah berkata demikian ia menoleh ke belakang dan melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. (ayat 14) Kata Yesus kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?" Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepada-Nya: "Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya." (ayat 15) Kata Yesus kepadanya: "Maria!" Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani: "Rabuni!", artinya Guru. (ayat 16) Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu." (ayat 17) Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid: "Aku telah melihat Tuhan!" dan juga bahwa Dia yang mengatakan hal-hal itu kepadanya. (ayat 18) (Yohanes 20:1,11-18) Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, (ayat 5-6) melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. (ayat 7-8) Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, (ayat 9-10) dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa! (ayat 10) (Filipi 2:5-11)
Dosa merupakan masalah serius bagi manusia. Sebab semua orang telah berdosa sejak manusia pertama, yaitu Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa. Dan manusia yang telah berdosa harus menerima konsekuensi dosa akibat ketidaktaatan. Tidak ada yang bisa melepaskan diri dari ikatan dan kuasa dosa.
Selain itu, kecenderungan manusia ialah selalu berbuat dosa. Dengan kata lain, dosa sudah masuk menguasai hati dan pikiran manusia sehingga tidak ada yang mampu melepaskan dirinya.
Baca juga: Tuhan Yesus Datang untuk Melayani! Teladanilah Kristus…
Sebaik apapun seseorang, sehebat apapun ia menahan diri dari perbuatan dosa, tetap saja ia tidak berkenan di hadapan Tuhan meski dengan segala usaha, upaya, atau bahkan dengan perbuatan baik sekalipun yang ia lakukan.
Saking seriusnya dosa, Sang Pencipta pun tidak mau berdiam diri. Ia merancangkan keselamatan melalui pengorbanan-Nya yang dikerjakan oleh Tuhan Yesus Kristus dalam kematian dan kebangkitan-Nya.
Mengapa Yesus yang adalah Tuhan harus menjadi manusia? Sebelum penebusan dosa terjadi di atas Kayu Salib, Tuhan terlebih dahulu memberikan hukum Taurat kepada umat pilihan-Nya bangsa Israel sebagai standar hidup berkenan kepada-Nya, dan melaluinya menjadi saksi bagi bangsa-bangsa.
Tetapi bangsa itu adalah bangsa yang tegar tengkuk, pezinah rohani, dan yang tidak taat kepada perintah Tuhan. Hukum Taurat yang diberikan sebagai sarana pembenaran, justru gagal dan bangsa Israel mendapat hukuman hidup di bawah kutuk hukum Taurat (Gal 3:10).
Baca juga: Kronologis Kebangkitan Tuhan Yesus, Penting Disimak
Apabila taat terhadap perintah Tuhan maka akan diberkati, tetapi apabila tidak taat maka akan ditimpa kutuk hukum Taurat (Ul 28:1-46).
Korban penghapus dosa dalam PL pun tidak bisa dengan sempurna menyelesaikan dosa umat-Nya sekali untuk selamanya. Opsi lain ialah Ia menjadi manusia.
Tidak ada yang bisa dan mampu menyelesaikan dosa manusia selain Tuhan sendiri yang menjadi penebus dosa manusia. Hukum Taurat tidak bisa membenarkan manusia dan tidak ada seorang pun yang layak menjadi penebus, sebab semua orang memiliki tabiat pendosa dan diperbudak oleh dosa.
Hanya Dia yang suci, tak bercela, tak berdosa, tak tercemar, dan tidak bisa dipengaruhi dosa, satu-satunya yang layak menjadi penebus dan Juruselamat dunia. Kebangkitan Kristus memberi hidup bagi mereka yang percaya dengan segenap hati. Baik hidup dalam kebenaran maupun hidup dalam kekekalan.
Kristus telah mati tetapi juga telah bangkit sesudah tiga hari (Mat. 27:63; Mrk. 8:31), yang jatuh pada hari pertama. Di mana pada waktu fajar para wanita datang ke kubur-Nya dan mereka menemukan kubur yang kosong.
Kebangkitan-Nya nyata dan tidak mengada-ada. Alkitab sendiri yang telah bersaksi melalui peradaban demi peradaban, hingga saat ini.
Baca juga: 7 FAKTA TUHAN YESUS MATI PADA HARI JUMAT
Kebenaran-Nya tetap valid didukung dengan penemuan bukti-bukti sejarah, yang salah satunya adalah kubur kosong. Karena itu, marilah kita selalu mengingat pengorbanan Kristus dengan rasa syukur dan sukacita melimpah, sebab semua orang beroleh keselamatan dan hidup kekal, bila percaya kepada-Nya.
Namun, setelah kita menjadi percaya, tidak lantas atau saat itu juga kita langsung mengalami kemenangan seperti Tuhan Yesus yang telah meraih kemenangan rohani dan sebagai satu-satunya Juruselamat dunia. Dalam perjalanan menuju kemenangan, Tuhan Yesus pun harus berjuang dalam ketaatan kepada Bapa.
Demikian juga kita sebagai orang percaya. Dalam meraih kemenangan rohani, maka sudah seharusnya kita berjuang dengan tekun dan kesungguhan hati. Kita harus berjuang melawan dosa, tidak cinta dunia, dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Hal ini tidak mudah dan membutuhkan proses yang panjang, bahkan seumur hidup. Namun, perlu dimulai sejak dini.
Bagaimana agar beroleh kemenangan rohani di penghujung perjalanan hidup kita? Yakni, “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,” (Flp. 2:5). Kita harus memiliki pikiran dan perasaan Kristus atu kita harus menjadi serupa dengan Kristus.
Dengan kita memiliki pikiran dan perasaan Kristus, maka kita akan mengerti kehendak Tuhan dan berjalan sesuai dengan kehendak-Nya, sehingga kita akan benar-benar mengalami kuasa kebangkitan-Nya. Yakni hidup mengalami kemerdekaan rohani dan menjadi murid Kristus yang sejati.
Baca juga: 5 FAKTA YESUS BENAR-BENAR MATI DISALIBKAN
Kematian dan kebangkitan-Nya memiliki kuasa untuk kita hidup di dalam kebenaran Alkitab dan layak di hadapan Tuhan, bahkan kita beroleh hidup kekal. Tetaplah tinggal di dalam kasih-Nya dan berjuanglah dalam iman.
(Dilarang meng-copy dan publish ulang tulisan ini, tanpa seijin penulis)
Jika Anda merasa diberkati dengan artikel “Kebangkitan Kristus Memberi Hidup” ini, bagikanlah ke sosmed (Facebook, Twitter, Linkedin, dll.) Anda.
Like (Sukai) juga Fanspage Facebook Fokus Hidup yang ada di situs ini atau klik DI SINI untuk mendapatkan info-info terbaru dari fokushidup.com.
Dan bergabunglah juga dengan grup Facebook Fokus Hidup dengan cara klik DI SINI.
Silahkan tinggalkan komentar Anda di bawah artikel ini untuk menanggapi, bertanya, ataupun memberikan saran dan kritik.
Kunjungi juga beberapa artikel di bawah ini yang menguatkan iman Saudara!
- Mencintai Walau Harus Terluka, Ini Bukti Kasih
- 7 ALASAN TUHAN YESUS HARUS MATI BAGI DUNIA
- Hanya Ada Satu Pintu Keselamatan
- Mengasihi dengan Kasih Kristus (Efeses 5:2)
- Mengasihi Tanpa Pandang Muka (Yohanes 8:1-11)
- Mengasihi Tanpa Pandang Waktu (Ratapan 3:22-23)
- Mengasihi Tanpa Pamrih (1 Yohanes 4:9-12)
- Mengasihi Tanpa Syarat (Yohanes 21:15-17)