Ketaatan Menghancurkan Tembok Penghalang Iman
|Fokus Hidup – “Apa yang menjadi masalah kita saat ini? Mungkin kita berpikir tidak ada lagi jalan keluar. Benarkah? Simak renungan yang berjudul Ketaatan Menghancurkan Tembok Penghalang Iman ini, yang dapat meneguhkan iman para pembaca kristiani. “
Bacaan ayat: (Yosua 6:1-27) Lalu pada ketujuh kalinya, ketika para imam meniup sangkakala, berkatalah Yosua kepada bangsa itu: "Bersoraklah, sebab TUHAN telah menyerahkan kota ini kepadamu! (ayat 16) Dan kota itu dengan segala isinya akan dikhususkan bagi TUHAN untuk dimusnahkan; hanya Rahab, perempuan sundal itu, akan tetap hidup, ia dengan semua orang yang bersama-sama dengan dia dalam rumah itu, karena ia telah menyembunyikan orang suruhan yang kita suruh. (ayat 17) Tetapi kamu ini, jagalah dirimu terhadap barang-barang yang dikhususkan untuk dimusnahkan, supaya jangan kamu mengambil sesuatu dari barang-barang yang dikhususkan itu setelah mengkhususkannya dan dengan demikian membawa kemusnahan atas perkemahan orang Israel dan mencelakakannya. (ayat 18) Segala emas dan perak serta barang-barang tembaga dan besi adalah kudus bagi TUHAN; semuanya itu akan dimasukkan ke dalam perbendaharaan TUHAN." (ayat 19) Lalu bersoraklah bangsa itu, sedang sangkakala ditiup; segera sesudah bangsa itu mendengar bunyi sangkakala, bersoraklah mereka dengan sorak yang nyaring. Maka runtuhlah tembok itu, lalu mereka memanjat masuk ke dalam kota, masing-masing langsung ke depan, dan merebut kota itu. (ayat 20) Mereka menumpas dengan mata pedang segala sesuatu yang di dalam kota itu, baik laki-laki maupun perempuan, baik tua maupun muda, sampai kepada lembu, domba dan keledai. (ayat 21) Yosua 6:16-21
Kisah tentang runtuhnya tembok Yerikho dianggap sebagai cerita dongeng oleh para pengkritik Alkitab. Hal ini, tentu bisa mempengaruhi iman, sehingga sebagian orang Kristen meragukan Alkitab. Namun, sanggahan para pengkritik dapat diabaikan dengan adanya bukti sejarah.
Pada tahun 1931, seorang arkeolog, yang bernama John Garstang menemukan reruntuhan tembok Yerikho.
Melalui penemuan itu, terbukti benteng Yerikho itu pernah ada dan terdiri dari dua lapis tembok. Tembok luar tebalnya 6 kaki atau 1,8 meter. Tembok dalam tebalnya 12 kaki atau 3,6 meter.
Baca juga: Menggunakan Kesempatan dengan Benar
Jarak antara tembok luar dan tembok dalam adalah 12-15 kaki atau 3-6 meter. Sedang, tinggi tembok adalah 30 kaki atau 9 meter.
Berdasarkan ukuran tersebut, ternyata temboknya sangat tebal, kuat, tinggi, dan kokoh, tidak mungkin hancur jika hanya dengan ribuan suara sangkakala dan teriakan atau sorak sorai orang banyak, tentu diperlukan alat untuk menghancurkannya.
“Akan tetapi, tembok Yerikho hancur tanpa menggunakan alat khusus, melainkan oleh ketaatan bangsa Israel, dibawah kepemimpinan Yosua. Di mana ketaatan menghancurkan tembok.”
Nama Yosua adalah Hosea Bin Nun, namun Musa menamainya Yosua (Bil. 13:16). Sejak usia muda, Yosua telah mendedikasikan dirinya untuk menjadi abdi Musa. Ia yang menggantikan Musa dan memimpin Bangsa Israel masuk ke tanah Kanaan.
Dalam mengemban tugas baru, Yosua memulai kepemimpinannya dengan keteguhan hati dan ketaatan. Iman yang dibangun di dalam dirinya dilandaskan oleh ketaatan, sehingga ia dapat melakukan perkara besar bersama Tuhan. Diantaranya, runtuhnya tembok Yerikho dibawah kepemimpinannya.
Tuhan berfirman kepada Yosua bahwa Yerikho akan diserahkan kepada bangsa Israel, namun problem yang dihadapi, negeri yang akan diserahkan, dihalangi oleh tembok yang kokoh seperti yang dijelaskan di atas.
Di luar logika, Tuhan menyuruh Yosua dan bangsa Israel mengelilingi tembok Yerikho tujuh kali dalam waktu tujuh hari. Selama 6 hari 1 kali mengelilinginya, sedangkan di hari ketujuh haruslah mengelilingi selama tujuh kali.
Pada hari terakhir dan pada putaran terakhir, seluruh bangsa Israel bersorak sorai. Alhasil, tembok Yerikho runtuh. Mengapa demikian? Apakah karena efek suara?
Baca juga: Tampil Inner Beauty, Cantik Batiniah
Runtuhnya tembok tersebut, tentu karena kuasa Tuhan. Dia yang berkarya sehingga tembok Yerikho hancur. Namun, tidak terlepas dari tindakan ketaatan Yosua.
“Ketaatan Yosua dan bangsa Israel kepada Tuhan mendatangkan kuasa-Nya.”
Demikian juga kita, agar dapat melihat kuasa Tuhan yang ajaib, dibutuhkan iman yang disertai dengan ketaatan.
Ketaatan yang dilandaskan oleh iman yang teguh mendatangkan kuasa Tuhan. Ketaatan pula yang dapat membawa kita pada rencana Tuhan yang indah. Tembok apa yang menghalangi kita untuk mengalami kemenangan rohani? Milikilah ketaatan, maka ketaatan menghancurkan berbagai tembok penghalang rohani.
Bapa sorgawi, mampukan aku untuk melihat rencanaMu di setiap persoalan yang kuhadapi, sehingga aku tetap berserah kepadaMu. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.
(Dilarang meng-copy dan publish ulang tulisan ini, tanpa seijin penulis)
Jika Anda merasa diberkati dengan artikel “Ketaatan Menghancurkan Tembok Penghalang Iman” ini, bagikanlah ke sosmed (Facebook, Twitter, Linkedin, dll.) Anda.
Like (Sukai) juga Fanspage Facebook Fokus Hidup yang ada di situs ini atau klik DI SINI untuk mendapatkan info-info terbaru dari fokushidup.com.
Dan bergabunglah juga dengan grup Facebook Fokus Hidup dengan cara klik DI SINI.
Silahkan tinggalkan komentar Anda di bawah artikel ini untuk menanggapi, bertanya, ataupun memberikan saran dan kritik.
Kunjungi juga beberapa artikel di bawah ini yang dapat meneguhkan iman Saudara!
- Melihat dengan Mata Rohani, Fokus Iman yang Benar
- Melibatkan Tuhan dalam Segala Hal
- Hidup yang Berserah Kepada Tuhan