7 Alasan Covid 19 Diizinkan Tuhan Melanda Dunia
3. Covid 19 Sebagai Sarana Pengujian
Alasan ketiga Tuhan mengizinkan covid 19 melanda dunia tentu tersirat maksud khusus. Yakni, selain sarana penggenapan dan peringatan, juga merupakan sarana pengujian khususnya orang percaya. Pengujian apa yang di maksud dalam kehidupan orang percaya? Berikut ini penjelasannya.
Fakta membuktikan bahwa penyakit ini begitu cepat menular dan bisa membahayakan nyawa terutama memiliki penyakit bawaan atau kronis. Tidak ada seorang pun yang bisa mengelak dari virus corona, bila ia memiliki kondisi imun yang lemah. Di sisi lain, penyakit ini tidak memandang bulu, semua orang bisa terpapar termasuk hamba Tuhan. Bahkan, hamba Tuhan yang dulunya sering mendemonstrasikan kesembuhan, tidak bisa berbuat banyak.
Begitu cepat laju penularan membuat dunia panik, termasuk orang percaya. Mengejutkan memang, sebab tidak sedikit hamba Tuhan yang juga meninggal dunia akibat virus ini. Mengapa Tuhan izinkan virus corona, merenggut nyawa para hamba Tuhan? Ini bukan masalah para hamba Tuhan kehilangan kuasa Tuhan, melainkan ada maksud Tuhan di baliknya.
Baca juga: 7 Alasan Mengapa Orang Kristen Harus Berdoa
Ketidaksanggupan seorang hamba Tuhan mendoakan orang lain agar sembuh dari virus corona, selain menelanjangi bahwa kebanyakan dari mereka yang melakukan banyak mujizat hanya mencari panggung semata. Juga sebagai sarana pengujian atas iman seseorang, termasuk hamba Tuhan yang benar-benar mau hidup berkenan kepada Tuhan. Jadi, maksud pengujian di sini ialah pengujian iman.
Dalam keadaan sakit dan terpapar virus corona apakah seseorang masih berpegang kepada Tuhan atau tidak, menjadi tolok ukur imannya di hadapan Tuhan. Tentu pengujian iman ini sifatnya personal, dan hanya dirinya dan Tuhan saja yang tahu. Artinya, Tuhan yang menguji iman setiap orang melalui keadaan yang menakutkan ini.
Pengujian iman khusus bagi orang percaya, apakah ia tetap taat kepada Tuhan dengan menerapkan protokol kesehatan atau tidak. Dan orang Kristen yang terpapar, apakah ia tetap percaya kepada Tuhan atau tidak. Semua orang Kristen di masa pandemi ini, tidak luput dari pengujian ini dan akan terlihat kualitas imannya di hadapan Tuhan.
Masihkah tetap percaya kepada Tuhan, walau sudah terpapar? Mngalami masalah ekonomi yang berat? Ditinggal orang yang dikasihi secara mendadak karena virus ini? Masihkah percaya kepada Tuhan meski kondisi saat ini tidak menguntungkan? Hanya diri Anda yang tahu jawabannya.
Di akui atau tidak, secara nyata peristiwa ini menjadi sarana Tuhan untuk memisahkan gandum dan lalang. Dan mereka yang menyikapi peristiwa ini sebagai bentuk pengujian iman, tentu akan semakin menajamkan kerohaniannya. Apakah Anda gandum atau lalang?
“Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami, sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu. Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah.” (1 Korintus 3:12-14)
“Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu — yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api — sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.
Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan, karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu.” (1 Petrus 1:6-9)
4. Covid 19 Sebagai Sarana Pertobatan
Alasan keempat Tuhan mengizinkan covid 19 melanda dunia ialah sebagai sarana pertobatan. Tujuan Tuhan memberikan peringatan tentu agar manusia membuat pilihan yang tepat, yakni mau bertobat. Covid 19 merupakan warning untuk manusia agar mengalami pertobatan.
Taraf kesadaran seseorang untuk hidup berkenan kepada Tuhan berbeda saat semua baik-baik saja di banding ketika mengalami permasalahan serius. Bila keadaan baik-baik saja, tentu kesadarannya untuk hidup takut akan Tuhan lebih rendah. Sebaliknya, bila seorang Kristen menyadari ada ancaman bahaya dan kapan saja ia bisa meninggal, ia pasti akan memikirkan pertobatan.
Dalam benaknya kemungkinan tertuang sebuah pemikiran untuk bertobat. Di saat-saat seperti ini, biasanya seorang Kristen berniat untuk membenahi diri agar berkenan di hadapan Tuhan bila masih mendapat kesempatan.
Baca juga: TETAP KONSISTEN DALAM IMAN KEPADA KRISTUS
Sadar atau tidak, Anda pasti akan sepakat dengan penulis, bahwa covid 19 ini, di izinkan Tuhan untuk membuat banyak orang tersadar, bahwa ia memerlukan Tuhan dan harus segera bertobat dari cara hidup yang tidak berkenan di hadapan Tuhan. Bencana penyakit sampar ini, sebagai alat di hadapan Tuhan, agar manusia yang di kasihi-Nya, hidup dalam pertobatan.
Tidak heran, bila banyak orang yang kembali ke jalan Tuhan dan memikirkan kehidupan di balik kematian fisik. Mereka menjadi serius untuk menjadikan Tuhan sebagai Pribadi satu-satunya yang menguasai seluruh kehidupannya.
Perlu kita pahami terlebih dahulu, bahwa tujuan Tuhan menghukum manusia dalam PL ialah agar manusia menyadari keberdosaannya dan hidup takut akan Tuhan. Tergambar kesadisan Tuhan menghukum umat-Nya dalam PL, semata bukan karena Tuhan itu kejam, melainkan Ia mengasihi umat-Nya. Agar menjadi pembelajaran dan peringatan bagi generasi baru, maka Tuhan menghukum dengan tegas mereka yang tidak taat kepada perintah-perintah-Nya.
Selain sebagai sarana penggenapan dan peringatan, Tuhan mengizinkan virus corona ini agar banyak orang sadar atas keadaannya yang berdosa dan membutuhkan pemulihan. Dengan demikian, lahirlah pertobatan. Selagi, kita masih ada kesempatan, baik sudah terpapar atau pun belum tertular, gunakan sisa hidup ini untuk memuliakan Tuhan setiap waktu.
“…, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah. Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.
Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala, semuanya itu mendatangkan murka Allah [atas orang-orang durhaka].” (Kolose 3:1-6)
5. Covid 19 Sebagai Sarana Pemulihan
Alasan kelima Tuhan mengizinkan covid 19 melanda dunia ialah sebagai sarana pemulihan. Maksud Tuhan mengizinkan hal ini ialah agar semua orang mengalami pemulihan rohani. Khusus bagi orang yang mengasihi Dia, Tuhan turut bekerja dalam kehidupannya.
Roma 8:28, menyebutkan bahwa “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”
Meski tidak sedikit juga orang Kristen yang terpapar dan meninggal dunia, namun ada juga yang mengalami kesembuhan setelah terpapar covid 19. Rahasia mereka yang sembuh, pastinya bukan semata-mata hanya doa saja. Melainkan mereka berjuang, mengkonsumsi vitamin dan obat-obatan untuk meningkatkan imun tubuh.
Walau murni melakukan berbagai upaya kesembuhan dari terpapar virus ini, tetap saja tidak bisa memungkiri ada campur tangan Tuhan di balik kesembuhan mereka. Dan maksud di balik pandemi ini, secara tidak langsung, Tuhan bekerja untuk memulihkan keadaan rohani setiap orang yang menyadari bahwa ia memerlukan Tuhan.
Baca juga: 7 Cara Menghadapi Persoalan Hidup yang Berat
Apa yang di maksud dengan pemulihan rohani? Seseorang yang sebelumnya hidup jauh dari Tuhan, tetapi melalui pandemi, ia sadar akan keberadaannya yang jauh dari Tuhan dan membenahi kehidupan rohani serta berusaha hidup berkenan di hadapan Tuhan.
Tidak bisa di pungkiri dan pasti Anda akan mengakui bahwa virus corona ini, menyadarkan semua orang untuk memperhatikan kehidupan religi masing-masing. Setiap orang akan menyadari betapa pentingnya Tuhan di dalam hidupnya. Dan mereka membutuhkan Tuhan untuk menyembuhkannya dan tidak terpapar. Namun, tingkatan seseorang akan ia membutuhkan Tuhan tentu berbeda-beda.
Khusus bagi orang Kristen yang terpapar virus ini, sebenarnya adalah kesempatan baginya untuk mengalami pemulihan rohani. Sebab, covid 19 ini, terjadi agar semua orang yang percaya dapat mengalami pemulihan rohani.
Jadi, pandemi ini adalah momen di mana orang Kristen bisa mengalami pemulihan rohani. Dengan menyadari bahwa kematian begitu dekat dan bisa terjadi kapan saja. Bisa menjadi momen terpenting bagi seorang Kristen untuk mengalami Tuhan atau mengalami pemulihan secara rohani.
Keadaan seperti ini, bisa membukakan pengertian atau kesadaran seseorang, bahwa ia harus sesegera mendekatkan diri kepada Tuhan. Dan faktanya, ada banyak orang Kristen mengalami pemulihan rohani melalui peristiwa sampar ini.
Intinya, peristiwa virus corona ini sebagai sarana pemulihan bagi semua orang yang hidup di penghujung zaman, terutama pemulihan kerohanian seseorang. Namun, sejauh mana pemulihan rohani itu terjadi, tentunya tergantung respon dan iman seseorang.
Perhatikan dan lakukan anjuran pemerintah, yakni jaga jarak, menggunakan masker, dan mencuci tangan. Jagalah rohani dan jasmani Anda!

