Mengingat Kebaikan Tuhan, Inilah Manfaatnya…
|Fokus Hidup – “Banyak orang menjadi sombong dan lupa diri. Mengapa? Apa untungnya bila kita selalu mengingat akan kebaikan Tuhan? Bagaimana agar tidak menjadi sombong dan hidup berkenan di hadapan Tuhan? Simak renungan yang berjudul Mengingat Kebaikan Tuhan Senantiasa, Inilah Manfaatnya… ini.”
Bacaan Nats: 1 Petrus 5:5-7; Yeremia 17:5-6 Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati." (ay. 5) Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya. Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. (ay. 6-7) (1 Petrus 5:5-7) Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! (ay. 5) Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk. (ay. 6) (Yeremia 17:5-6)
Di tengah kehidupan yang sulit, seorang gadis berjuang untuk hidup. Gadis ini bernama Mint Kanistha. Sejak kecil, Mint hidup dalam kemiskinan, ia hanyalah anak seorang pemulung.
Dalam kondisi yang sangat berkekurangan, Mint tetap berjuang untuk menyelesaikan sekolahnya, namun harus terhenti di tengah jalan karena himpitan ekonomi. Mint terpaksa berhenti menempuh studinya di bangku SMA. Dan, ia pun bekerja membantu ibunya.
Baca juga: Kemarahan Bergejolak? Ini Pentingnya Menguasai Diri…
Pekerjaannya ialah bergelut dengan sampah, yakni memunguti sampah sembari menghirup bau busuk timbunan sampah di sekitarnya.
Saban hari Gadis cantik yang saat itu berusia 17 tahun asal Thailand ini, berkeliling bersama ibunya untuk mengumpulkan sampah dan barang bekas guna keberlangsungan hidup mereka.
Meski keadaan yang tidak mendukung, sang ibu sangat berharap agar Mint dapat kembali bersekolah serta dapat meraih masa depan yang baik dan sukses. Untuk memperjuangkan masa depan anaknya agar meraih hidup yang lebih baik, ia pun bermaksud mengikutsertakan putrinya ini dalam sebuah kontes kecantikan. Ibunya itu pun berusaha mengumpulkan uang pendaftaran untuk kompetisi tersebut.
Kemudian ibunya menyemangati dan mendorong Mint untuk mengikuti kontes kecantikan itu. Siapa sangka, Mint menang dan memperoleh predikat Miss Uncensored News Thailand pada tahun 2015.
Ketika tiba di rumahnya setelah memenangkan gelar itu, ia bersujud di kaki ibunya, dan masih menggunakan atribut kemenangan, yakni masih memakai mahkota di kepalanya dan menggunakan pakaian kemenangannya.
Baca juga: Fokus Hidup Orang Percaya; Bangunlah Kerohanian Anda…
Ia bahkan tidak malu menceritakan bahwa dirinya seorang pemulung dan berkata bahwa kemenangannya adalah karena kerja keras orang tuanya.
Hal inilah yang membuatnya terlihat memiliki sikap rendah hati. Menariknya adalah Mint tetap mau membantu Ibunya, “Saya akan tetap membantu ibu mengumpulkan sampah meski dia melarang saya melakukannya,” ujarnya.
Faktanya, ada sebagian orang yang bertolak belakang dengan sikap seperti ini. Kebanyakan mereka menjadi lupa diri dengan kebaikan orang-orang yang mengasihinya, yang telah berjuang baginya untuk berusaha memberikan masa depan yang lebih baik baginya.
Setelah meraih sukses, mereka lupa siapa mereka sebelumnya, bahkan ada yang malu mengakui keberadaan mereka di masa yang lalu.
Lebih parah lagi, mereka melupakan Tuhan! Padahal, kebaikan Tuhanlah yang menghantar seseorang kepada keberhasilan. Ingatkah kita dengan cerita rakyat Malin Kundang? Keberhasilan yang dicapai, membuatnya lupa dengan seseorang yang sering kali berkorban untuk dirinya, yakni ibunya.
Alkitab jelas mengingatkan kita untuk selalu mengingat kebaikan Tuhan, sebagaimana Daud berkata, “Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya! (Mzm. 103:3).
Tentu dalam menjalani kehidupan ini tidaklah mudah, dan setiap orang harus berjuang untuk bertahan hidup. Apalagi bila hidup di kota-kota besar di mana penuh persaingan ketat sehingga dituntut kegigihan, kerja keras, dan ketekunan, pastinya tidak mudah meraih keberhasilan.
Baca juga: Hoax Versus Realita! Milikilah Integritas Iman…
Dan meskipun, ia meraih keberhasilan karena hasil usahanya, bukan berarti bisa menjadi alasan baginya untuk menyombongkan diri, melupakan kebaikan dari sesamanya termasuk keluarganya, bahkan melupakan kebaikan Tuhan.
Sebab, keberhasilan seseorang tidak lepas dari seizin atau kehendak-Nya. Dialah yang berdaulat dalam diri seseorang. Maka, dalam keadaan baik ataupun tidak baik, sukses maupun belum sukses, sudah seharusnya kita mengembalikan segalanya untuk kemuliaan nama-Nya.
Yang perlu kita ingat dan perhatikan ialah janganlah kita menjadi lupa diri dan sombong, melainkan selalu mengingat kebaikan Tuhan di setiap waktu.
Di sisi lain, kita juga harus mengingat kebaikan orang tua dan semua orang yang pernah berbuat baik di masa lalu. Hal ini penting, sebab tanpa peran mereka, tentu kita tidak akan ada sebagaimana kita ada saat ini. Seberapapun buruknya keadaan kita atau keadaan keluarga kita di masa lalu, janganlah kita malu mengakuinya dan milikilah tekad untuk membahagiakan mereka.
Sebab, keberhasilan kita saat ini atau di masa yang akan datang, pastinya tidak lepas dari dukungan dan pengorbanan orang-orang yang kita kasihi, termasuk orang tua kita.
Apalagi setelah kita meraih sukses, tetaplah memiliki sikap yang benar, yakni tetap merendahkan diri kita di bawah tangan Tuhan yang kuat dan selalu mengandalkan Dia.
Hidup ini adalah proses di mana kita hari demi hari semakin menjadi pribadi yang berkenan di hadapan Tuhan. Oleh sebab itu, kuatlah dalam menjalani proses hidup ini, sebab perjuangan kita tidak akan sia-sia. Dan, ketahuilah bahwa Tuhan juga bekerja di dalam kehidupan setiap orang yang mau berurusan dengan-Nya mengenai perkara rohani.
Baca juga: Selfie Ekstrem, Bolehkah Orang Kristen Melakukan Ini?
Oleh sebab itu, tampillah sebagai pribadi yang rendah hati, selalu mengingat kebaikan Tuhan, mengandalkan Dia, bahkan hiduplah sesuai dengan kehendak-Nya.
Bila seseorang masih tetap sombong dan melupakan segala kebaikan yang pernah ia alami dari sesamanya di masa yang lampau, bahkan melupakan kebaikan Tuhan, maka ia tidak akan pernah mengecap berkat rohani. Selama ia berkeras hati, selama itu pula ia hidup menjauh dari Tuhan, bahkan berakhir dalam hukum kekal bila tidak mau bertobat.
Hal ini, juga menjawab pertanyaan mengapa Tuhan mengizinkan persoalan hidup selalu kita alami. Ketahuilah, Selama kita hidup di dunia ini, tentu kita akan bergelut dengan masalah-masalah yang terkait dengan tubuh jasmani dan segala keinginan daging kita.
Akan tetapi, di balik semuanya itu, sebenarnya Tuhan sedang menggarap kepribadian kita agar memiliki karakter Kristus. Namun sayang, banyak orang lebih terfokus dengan persoalan jasmani yang ia hadapi.
Ketika sakit, bangkrut, atau mengalami persoalan jasmani lainya, barulah mereka mencari Tuhan dan menjadikan Tuhan sebagai suruhan yang harus menjawab segala pergumulan fana mereka, bukan merenungkan apa rencana Tuhan dibaliknya atau cara hidup apa yang harus dirubah agar layak di hadapan Tuhan.
Jarang sekali yang menyadari bahwa hidupnya harus diubahkan atau batinnya harus digarap agar ia hidup berkenan di hadapan Bapa. Seharusnya, mutlak bagi kita untuk memikirkan dan mengerjakan perkara-perkara rohani. Namun faktanya, dunia dan segala keinginannya sering memudarkan kerohanian orang percaya, sehingga mereka tidak mengakhiri pertandingan iman dengan sempurna.
Baca juga: Selfie Ekstrem, Bolehkah Orang Kristen Melakukan Ini?
Agar kita bisa tetap ada dalam pembentukan Tuhan, maka ingatlah selalu akan kebaikan Tuhan dan milikilah karakter Kristus. Dan Kasih atau kebaikan-Nya yang sungguh besar bagi kita ialah Kristus telah memberikan nyawa bagi kita, untuk menebus kita dari hukuman kekal.
Seharusnya kita yang di hukum, tetapi karena kasih-Nya, Ia menebus kita dari api kekal. Sebab itu, sudah sepatutnya kita hidup sepenuhnya untuk kehendak dan kemuliaan nama-Nya. Selain membalas kasih-Nya meski kita tidak dapat membalas dengan apapun, juga agar kita memastikan bahwa diri kita setelah kematian, menjadi penghuni sorga.
Keuntungan atau manfaat yang kita peroleh bila selalu mengingat kebaikan Tuhan adalah memampukan kita untuk bersyukur, menimbulkan keyakinan akan penyertaan Tuhan, dan membuat kita menyadari bahwa harus selalu mengandalkan Tuhan, bahkan kita pun berusaha untuk melakukan kehendak-Nya.
DOA
Bapa di Sorga, aku meminta penyertaan–Mu senantiasa agar aku selalu diingatkan ketika menjadi orang yang lupa diri dan sombong. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.
(Dilarang meng-copy dan publish ulang tulisan ini, tanpa seijin penulis)
Jika Anda merasa diberkati dengan artikel “Mengingat Kebaikan Tuhan Senantiasa, Inilah Manfaatnya…” ini, bagikanlah ke sosmed (Facebook, Twitter, Linkedin, dll.) Anda.
Like (Sukai) juga Fanspage Facebook Fokus Hidup yang ada di situs ini atau klik DI SINI untuk mendapatkan info-info terbaru dari fokushidup.com.
Dan bergabunglah juga dengan grup Facebook Fokus Hidup dengan cara klik DI SINI.
Silahkan tinggalkan komentar Anda di bawah artikel ini untuk menanggapi, bertanya, ataupun memberikan saran dan kritik.
Kunjungi juga beberapa artikel di bawah ini yang menguatkan iman Saudara!