Hubungi Kami"... jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, ..." (Rm. 14:8)

Pengharapan Dalam Rencana Masa Depan


Fokus Hidup – “Pengharapan yang tidak kalah penting yang harus dimiliki seseorang adalah  pengharapan dalam rencana masa depan. Mengapa? Simak renungan ini.”

 

 

Bacaan Nats: Yeremia 29:11
Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah 
firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan 
kepadamu hari depan yang penuh harapan.

 

Setiap orang mempunyai impian dan perencanaan akan masa depan. Akan tetapi, ada juga yang mengalami kegagalan dan tidak mampu mencapai impiannya dikarenakan keadaan, lingkungan, kebodohan, dan lainnya.

Baca juga: Pengharapan Dalam Pemulihan Hubungan

Bangsa Israel merupakan bangsa pilihan Tuhan, namun seringkali  gagal  dalam  meraih  masa  depan yang  cerah  sesuai dengan rencana Tuhan, disebabkan ketidaktaatan mereka.

Dengan demikian, Tuhan mengizinkan penderitaan dan kesengsaraan terjadi, dimana mereka diserang oleh bangsa lain dan menjadi tawanan serta dibawa ke pembuangan.

Maksud Tuhan mengizinkan kesusahan hidup terjadi atau dialami umat pilihan-Nya, supaya mereka kembali di jalan-Nya, memperoleh masa depan yang penuh harapan dan menikmati janji Tuhan dalam firman-Nya.

Itu adalah salah satu bukti rancangan Tuhan,  masa depan yang penuh harapan, sebagaimana yang disampaikan oleh Nabi Yeremia.

Nats ini, merupakan bagian isi surat yang dikirim oleh Nabi Yeremia dari Yerusalem kepada tua-tua, imam-imam, nabi-nabi, dan seluruh orang Yehuda yang diangkut ke dalam pembuangan, pada masa pemerintahan Nebukadnezar (ay. 1), sekitar tahun 594 SM.

Salah satu bagian firman Tuhan tersebut adalah pernyataan Tuhan kepada mereka, bahwa sesungguhnya Tuhan mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada mereka dan memberikan masa depan yang penuh harapan.

Nats ini tentu ditunjukkan kepada bangsa Israel, bahwa Tuhan memiliki rancangan yang indah bagi mereka setelah pasca pembuangan dan akan memulihkan keadaan mereka. Goal mereka adalah tanah Kanaan yang dijanjikan.

Baca juga: Pengharapan Dalam Kesembuhan dari Tuhan

Perlu dipahami dahulu bahwa, janji Tuhan kepada bangsa Israel apabila taat akan mengalami berkat jasmani, namun sebaliknya akan mengalami kutuk apabila tidak taat (Ul. 28). Maka orientasi dan hasil ketaatan mereka adalah berkat jasmani atau memperoleh tanah Kanaan, dan hidup dalam berkat Tuhan yang melimpah di tanah yang dijanjikan Tuhan apabila taat.

Berbeda dengan kita sebagai orang percaya, orientasi kita sebenarnya bukan lagi berkat jasmani seperti dalam Ulangan 28:1-14, melainkan lebih dari itu adalah tanah Kanaan rohani atau kehidupan kekal. Ini adalah hal yang luar biasa yang bisa kita terima dari berkat Abraham, yakni kehidupan kekal.

Murid-murid Kristus di zaman PB dan gereja mula-mula mengerti akan hal ini, makanya mereka tidak lagi beriorentasi kepada berkat jasmani. Justru sebaliknya, mereka rela menderita, menjual harta miliknya dan berbagi dengan sesama, rela dimiskinkan, dan dianiaya, sebab fokus mereka bukan lagi kepada berkat fana tetap berkat abadi, yakni kehidupan kekal.

Tidak penting lagi kekayaan, jabatan, nama baik, dan kehormatan diri. Bagi jemaat mula-mula yang terpenting adalah beroleh keselamatan kekal. Namun ajaran Injil masa kini mulai bergeser dari tujuan memperoleh hidup kekal kepada beroleh berkat jasmani. Ajaran teologi kelimpahan merebak ke mana-mana.

Paham ini mengajarkan orang Kristen akan kaya dan mengalami berkat berkelimpahan.

Baca juga: Pengharapan dalam Pemeliharaan Tuhan

Bila dikaji dengan seksama, ajaran ini sudah menyimpang dari ajaran Injil yang Benar. Justru sebaliknya, Injil yang benar mengajarkan, setiap orang yang percaya harus bersedia menderita. Kita dalam mengikut Tuhan harus, menyangkal diri, memikul salib, dan mengikut Dia sampai akhir hidup kita.

Sayangnya, ajaran yang ada saat ini sudah mengaburkan pengertian yang benar. Mudah sekali menyebut sebagai pemenang, percaya diselamatkan, dan hyper grace. Padahal untuk menjadi pemenang maka harus masuk dalam perjuangan iman yang panjang dan pertobatan itu berangsur-angsur hingga kita menjadi serupa dengan Kristus. Begitu juga dengan yang mengaku percaya, yakni harus memperlihatkan tindakan iman.

Jadi, apa yang kita makan secara rohani, itulah kualitas iman seseorang. Jika salah minum obat tentu resikonya adalah kematian jasmani, begitu juga bila kita salah makan makanan rohani, resikonya kematian kekal. Karena itu, kita harus serius belajar dan berusaha mengerti kebenaran Alkitab, serta menghidupinya.

Meski begitu, tentu Tuhan juga menyediakan rancangan terbaik, rancangan yang indah, dan rancangan yang termulia bagi orang percaya.

Kita boleh saja merencanakan banyak hal untuk mencapai masa depan yang cerah, seperti sukses dan hidup bahagia dalam keluarga, karir, studi, dan lain-lain, namun Tuhan yang menentukan.

Baca juga: Pengharapan dalam Keselamatan bagi Orang Percaya

Untuk memperoleh sukses dan bahagia, manusia merencanakan banyak hal baik positif maupun negatif.

Sering kita melihat, ada orang yang sudah berusaha dengan susah payah, namun bisnis yang ia geluti tidak mengalami keberhasilan.

Memang bisa jadi ketidaksuksesannya itu bisa disebabkan manajemen kurang baik, tempat yang tidak strategis, dan lain sebagainya.

Namun harus kita akui bahwa hal itu terjadi juga karena seizin Tuhan.

Mengapa Ia izinkan? Mungkin agar seseorang bangkit lagi dan tetap semangat atau mungkin bukan di situ jalan suksesnya dan ia harus mencari atau membangun bisnis lainnya, atau bisa juga karena tidak melibatkan Tuhan. Tetapi apapun yang terjadi, kita harus tetap memiliki pengharapan dalam rencana masa depan.

Banyak faktor tidak sukses, tetapi bila kita berjalan di dalam Tuhan, rancangan-Nya indah.

Salomo mengatakan, “… masa depan sungguh ada dan harapanmu tidak akan hilang” (Ams. 23:18). Hal ini berarti, setiap orang percaya memiliki masa depan yang pasti dan pengharapannya tidak akan hilang, karena Tuhan selalu menggenapi janji-Nya.

Baca juga: Milikilah Pengharapan di Dalam Tuhan

Rancangan Tuhan bukanlah kecelakaan atau keburukan yang akan menimpa kita, melainkan rancangan yang terbaik.

Oleh sebab itu, tidak ada alasan bagi kita untuk tidak memiliki pengharapan penuh kepada Tuhan, termasuk pengharapan dalam rencana masa depan, karena Tuhan memiliki rancangan damai sejahtera dan masa depan yang penuh harapan, yakni kehidupan kekal, mahkota kekekalan, dan menjadi anggota kerajaan Allah.

DOA
Bapa, mampukan aku untuk terus berjalan di dalam kehendak-Mu dan meraih sukses bersama Engkau. Ku rindu memuliakan-Mu selalu Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.

Milikilah pengharapan akan masa depan

(Dilarang meng-copy dan publish ulang tulisan ini, tanpa seijin penulis)


Jika Anda merasa diberkati dengan artikel “Pengharapan Dalam Rencana Masa Depan” ini, bagikanlah ke sosmed (Facebook, Twitter, Gogle+, dll.) Anda. Jangan lupa, Like (Sukai) Fanspage Facebook Fokus Hidup yang ada di situs ini atau klik DI SINI untuk mendapatkan info-info terbaru dari fokushidup.com.

Mari bergabung juga dengan grup Facebook Fokus Hidup dengan cara klik DI SINI. Silahkan tinggalkan komentar Anda, bila ingin menanggapi, bertanya, ataupun memberikan saran dan kritik.

Kunjungi juga beberapa artikel di bawah ini yang dapat meneguhkan iman Saudara!

 

Tanggapan Anda:

error: