Hubungi Kami"... jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, ..." (Rm. 14:8)

 7 Cara Menghadapi Persoalan Hidup yang Berat

 

3. Menghadapi Persoalan Hidup dengan Berserah Penuh

Kebanyakan orang, bila ia merasa mampu menghadapi segala persoalan hidup dengan baik, cenderung memiliki kesombongan terselubung atau merasa diri hebat. Dan meski ia begitu hebatnya dan lihai menghadapi persoalan hidup, ada suatu masa di mana ia membutuhkan pertolongan sesamanya, bahkan membutuhkan Tuhan.

Tuhan bisanya dijadikan alternatif. Baru setelah mentok atau tidak bisa berbuat apa-apa mulailah orang seperti ini berseru kepada-Nya. Masih untung bila ia berseru kepada Tuhan, jika tidak, tentu sangatlah disayangkan. Biasanya orang seperti ini, mereka yang putus asa dan merasa tidak ada jalan keluar, cenderung memilih bunuh diri.

Baca juga: 7 Prinsip Menjadi Berkat bagi Sesama Melalui Segala Aspek

Sebenarnya, manusia berpotensi atau dirancang Tuhan untuk mampu menghadapi segala tantangan hidup dengan legowo dan tegar. Bahkan dapat menemukan jalan keluar yang tepat karena manusia diberikan kecerdasan dan iman.

Faktanya, kecerdasan dan iman cenderung tidak digunakan, ketika masalah hidup menghimpit. Memang iman bukanlah sesuatu yang instan, melainkan sebuah proses untuk mencapai pertumbuhan hingga pada tingkat kedewasaan tertentu. Tetapi, yang disayangkan adalah banyak orang tidak mengejar pertumbuhan iman, hasilnya lemah dalam menghadapi persoalan.

Seseorang yang mengaku dirinya cerdas dan beriman, tentu ia akan memanfaatkan waktunya untuk mengisi dengan belajar kebenaran Alkitab dan terus meningkatkan imannya kepada Tuhan kepada level berikutnya. Sebaliknya, orang yang tidak menggunakan kecerdasannya untuk mencari Tuhan, ia akan menjadi pribadi yang rapuh dan pengecut atau lari dari persoalan.

Bagaimana menghadapi persoalan hidup yang berat? Selain bersyukur dan berdoa, maka kita juga harus berserah penuh kepada Tuhan. Berserah di sini bukan pasif, melainkan aktif mencari kehendak Tuhan, melakukan, dan memohon agar kehendak Tuhan yang jadi.

Klimaksnya, orang tersebut tidak peduli apapun yang akan terjadi dan ia akan bertanggung jawab, serta akan selalu mengandalkan Tuhan dalam segala hal.

Tidak ada solusi yang tepat ketika kita menghadapi persoalan, selain di antaranya berserah kepada Tuhan. Karena itu, hadapilah persoalanmu dengan berserah kepada Tuhan, maka kehendak-Nya yang jadi atas hidupmu.

Ciri orang yang berserah kepada Tuhan adalah ia selalu mengandalkan Tuhan, melakukan hal-hal yang berkenan kepada Tuhan, dan tidak lagi mengikuti keinginannya atau memuaskan kedagingan. Dan terutama baginya adalah hidup kudus dan mengasihi sesame.

Orang yang hidup berserah kepada Tuhan ia “hidup kudus” dan fokusnya menyenangkan hati Tuhan. Apabila seseorang mengaku telah hidup berserah kepada Tuhan, tetapi tidak memperhatikan hidupnya agar berkenan di hadapan Tuhan atau hidup kudus, sebetulnya ia tidak hidup berserah kepada Tuhan.

Karena itu, berserah kepada Tuhan, bukanlah bersifat pasif melainkan aktif dalam mencari kehendak Tuhan.

Baca juga: Tuhan Yesus Mengutuk Pohon Ara? Ini Penje­­lasannya…

Matius 16:24: Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.

Roma 5:2-5: Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah.

Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

 

 

4. Menghadapi Persoalan Hidup dengan Berjuang Teguh

Hidup ini adalah perjuangan! Jangankan untuk beroleh perkenanan Tuhan, untuk bekerja, belajar, dan hidup sehat pun, seseorang membutuhkan perjuangan. Bila seseorang tidak berjuang dalam pekerjaan, pasti keberhasilan sangatlah kecil.

Begitu juga bagi seorang pelajar atau mereka yang ingin meng-upgrade diri, pasti haruslah berjuang untuk belajar dengan tekun. Tidak terkecuali juga dengan hidup sehat, seseorang harus menjaga pola makan, pola tidur, dan disiplin berolahraga.

Baca juga: Menjadikan Tuhan Berdaulat; Awal Menjadi Murid Kristus

Apalagi terkait hidup berkenan di hadapan Tuhan, seseorang harus hidup suci, melakukan kehendak-Nya, dan taat sampai akhir hidup.

Perjuangan juga dibutuhkan dalam menghadapi persoalan hidup. Bila seseorang berhenti berjuang ketika ia menghadapai persoalan, jelas ia akan putus asa, tidak bersemangat, dan tinggal dalam keterpurukannya. Bahkan, ada yang bunuh diri.

Tidak hanya, bersyukur, berdoa, dan berserah saja, seseorang harus berjuang. Ia harus berusaha mengatasi persoalan, menghadapinya, dan berjuang untuk menyelesaikannya. Inilah tanggung jawab setiap orang, termasuk orang Kristen.

Walau, persoalan hidup sulit dihadapi dan tidak mudah diatasi, namun bila dengan berjuang teguh, dapat dihadapi dengan tegar dan menemukan jalan keluar tepat. Memang ada juga persoalan yang tidak bisa diselesaikan namun bisa dihadapi.

Misal mengalami kebangkrutan, tentu tidak bisa dihindari, namun dapat dihadapi dengan tegar dan dengan berjuang kembali membangun usaha yang baru. Yang terpenting adalah tidak merugikan orang lain atau membayar dengan pantas atas hak orang lain.

Berjuang teguh dalam menghadapi persoalan hidup yang berat adalah ciri orang yang takut akan Tuhan. Ia boleh terpuruk tetapi akan kembali berdiri karena berjuang teguh dan Tuhan dipihaknya. Belajarlah seperti Ayub yang berjuang teguh menghadapi keterpurukan.

Baca juga: Tuhan Membiarkan Dosa? Ini Rencana Indah Dibaliknya…

Bangkitlah, berjuanglah, dan mintalah penyertaan dan hikmat Tuhan, maka kita akan mampu menghadapi tantangan terberat sekalipun sebab, segala perkara dapat kita tanggung di dalam Dia.

1 Korintus 9:24-27: Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya!

Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi.

Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul. Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.

 

 

5. Menghadapi Persoalan Hidup dengan Berprinsip Iman

Cara selanjutnya untuk menghadapi persoalan hidup, yakni kita harus berprinsip iman, yang artinya tidak kompromi dan teguh berpegang dalam iman meski diperhadapkan dengan persoalan hidup yang berat.

Fakta membuktikan, ada sebagian orang Kristen, yang lebih memilih kompromi daripada berpegang teguh dalam kebenaran Alkitab. Beratnya persoalan hidup, membuat sebagian orang menyangkali dan meninggalkan imannya.

Baca juga: 39 Kitab Perjanjian Lama Dan Penjelasan Singkat (Bag. 1)

Sayangnya, tawaran fana yang disodorkan dunia lebih menggiurkan daripada kekekalan yang ditawarkan oleh Tuhan Yesus. Di antaranya terkait jabatan. Persoalan ekonomi menghimpit, membuat sebagian orang Kristen lebih memilih menerima jabatan yang dibawarkan, daripada tinggal di dalam Kristus.

Tidak hanya persoalan ekonomi, pilihan terhadap pasangan hidup pun, membuat sebagian orang Kristen tidak segan-segan meninggalkan imannya. Ia lebih memilih ketampanan atau kecantikan daripada kasih dan kemurahan Tuhan yang dianugerahkan kepadanya.

Karena itu, dalam menghadapi tantangan hidup yang berat seseorang seharusnya berprinsip iman. Tidak memilih jalan pintas atau meninggalkan imannya, bahkan lebih memilih hidup terpuruk daripada kompromi dengan imannya.

Tetaplah berpegang kepada kebenaran Alkitab, tetaplah berprinsip iman meski tawaran atau jalan keluar instan menghampiri. Teguhlah di dalam Kristus.

Habakuk 3:17-18: Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.

1 Korintus 15:58: Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.

Baca selanjutnya: Klik DI SINI atau klik NEXT di bawah ini untuk melanjutkan ke isi artikel berikutnya.

Tanggapan Anda:

error: